Jamaah Ansharul islam adalah sebuah jamaah salafi jihadis
yang berkedudukan di Kurdistan, Irak. Ia adalah jamaah yang jauh telah ada sebelum
lahirnya Daulah Islam Irak, bahkan telah ada sejak era rezim Saddam Husain.
Jamaah ini secara manhaj dan jalan perjuangannya mendekati Al-Qaeda. Syaikh Abu Mush’ab Az-zarqawi Rahimahullah pernah mengutus Abdul Hadi Daglas untuk bergabung dengan jamaah Ansharul islam ini, dan beliau sendiri (Syaikh Zarqawi) dikemudian hari juga pernah berinteraksi langsung bersama jamaah ini dan hidup bersama mereka, ini terjadi sebelum berdirinya daulah islam Irak.
Saat dibentuknya Daulah Islam Irak jamaah Ansharul Islam tidak bergabung dengan dengan Daulah Islam Irak, sementara itu sebenarnya Syekh Zarqawi memiliki agenda dengan jamaah Ansharul islam, hanya saja beliau lebih dahulu dipanggil ALLAH sebagai syahid dan tidak ada kesefahaman antara daulah dengan jamaah Ansharul islam setelah itu hingga sekarang, bahkan hubungan mereka semakin buruk yang dibuktikan dengan pemaparan pada surat tertulis yang dikeluarkan oleh jamaah Ansharul islam tentang siapa dan bagaimanakah Daulah islam irak sebenarnya yang telah berbuat kezhaliman kepada anggota jamaah Ansharul Islam sampai kepada tarap penumpahan darah.
Surat itu sendiri ditujukan kepada Syaikh Aiman Azh-zhawahiri dan kepada Para Ulama. Adapun yang kami terbitkan sekarang ini adalah surat kepada Syekh Aiman hafizhahullah yang dikirim pada 17 Rabi'ul Akhir 1434 H / 17 Februari 2013
17 Robi’ul Akhir 1434 H / 17 Februari 2013
***
KESAKSIAN JAMAAH ANSHORUL ISLAM KEPADA SYAIKH AIMAN AZH ZHOWAHIRI
TENTANG ISIS
Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada Rosululloh, juga kepada keluarga, sahabat, pengikut dan
tentaranya sampai hari qiyamat.
Dari pimpinan Jamaah Anshorul Islam kepada Amir Jamaah
Qo’idatul Jihad Syaikh Aiman Adh Dhowahiri semoga Alloh melindungi dan
menjaga anda.
Amma ba’du:
Sesungguhnya Jamaah Anshorul Islam benar-benar menghaturkan
penghormatan dan penghargaan yang besar kepada anda, dan memohon kepada Alloh
agar membantu anda dalam memikul tanggung jawab yang besar ini.
Sesungguhnya yang mendorong penulisan surat ini adalah rasa
persaudaran karena Alloh, rasa tanggung jawab terhadap proyek jihad, menegakkan
kebenara yang sesuai dengan pandangan syariat, serta menghentikan
tindakan-tindakan zalim yang dilakukan terhadap kami. Dan tujuan dari surat ini
adalah menyampaikan pemberitahuan kepada anda apa saja yang seharusnya diketahui
oleh pihak penanggung jawab.
Sesungguhnya Jamaah Anshorul Islam itu berdiri secara
independen dan menghormati kelompok-kelompok yang mengangkat bendera kebenaran.
Dari sisi usia Jamaah Anshorul Islam ini juga merupakan Jamaah yang senior di
wilayah Irak, dan untuk hal ini para ulama’ tsughur telah mengakuinya. Jamaah
ini juga berjuang untuk penegakan kejayaan Islam, dengan ijin dan petunjuk
Alloh ta’ala.
Sebelumnya ini, dalam menyikapi cabang Jamaah anda ini
(ISIS) sejak awal berdirinya, kami menggunakan prinsip menahan emosi dan
sabar menerima gangguan, dan kami berpendapat bahwa prinsip tersebut
sesuai dengan tuntutan perjalanan awal jihad. Kami arahkan para mujahid kami
untuk menjalankan prinsip tersebut, dan kami menganggap meredam berita itu
termasuk kategori sikap santun sedangkan sikap santun itu adalah pondasi dari
sikap bijaksana dalam menjalankan strategi. Dan semua itu kami anggap sebagai
kemaslahatan yang diperlukan oleh Ahlus Sunnah Irak, kemaslahatan jihad dan
mujahidin di sana.
Namun pada hari ini kami dipaksa oleh kondisi nyata yang
tidak memungkinkan lagi bagi kami untuk memaksa para mujahid kami agar bersabar
menghadapi tindakan-tindakan permusuhan tersebut, dan pada hari ini kami
memandang bahwa menahan diri itu akan mengakibatkan hak-hak jihad secara umum
dan hak-hak kami secara khusus menjadi terabaikan. Dan bahwa strategi kami
dahulu yang kami gunakan untuk menyikapi cabang Jamaah anda ini (ISIS) tidak
berguna bagi mereka, dan tidak membuahkan hasil yang positif di bumi jihad ini.
Oleh karena itu kami memutuskan untuk mengubah strategi kami dalam menyikapi
mereka di lapangan maupun di media. Dan kami akan memberi arahan kepada para
mujahid kami untuk melakukan balasan yang setimpal dan melawan tindak kezaliman
dengan tanpa memulainya. Dan bahwasanya hasil ijtihad kami dalam mengambil sikap
ini kami adalah mengikuti teladan Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam.
Wahai Syaikh Aiman yang mulia dan terhormat:
Sesungguhnya yang menuntut perubahan strategi ini baik di
lapangan maupun di bidang media dalam menyikapi Jamaah Daulah khususnya yang di
Irak, adalah:
- Tidak adanya pihak pemegang keputusan yang bertanggung jawab yang siap untuk memikul efek dan dampak dari suatu keputusan, lalu dapat memerintahkan para bawahannya untuk mematuhi keputusan tersebut, demikian pula berbilangnya pihak yang berperan mengeluarkan keputusan untuk perkara-perkara yang fital yang berada dalam wilayah operasi bersama dengan pihak kami yang bersifat lapangan di Irak.
- Sikap-sikap permusuhan yang terus-menerus dilakukan terhadap para mujahid Jamaah Anshorul Islam ini, dilakukan dengan alasan yang bermacam-macam. Di antara alasannya adalah karena Jamaah Anshorul Islam berada di wilayah Daulah sehingga wajib bagi Jamaah Anshorul Islam untuk taat kepada Daulah dan Jamaah Anshorul Islam tidak boleh beraktifitas kecuali setelah mendapatkan ijin dari Jamaah Daulah. Padahal sebenarnya ini hanyalah sebuah slogan yang tidak ada realitanya di lapangan, dan orang-orang yang mengklaimnya itu tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Dan kenyataannya membuktikan bahwa keadaan yang terjadi di seluruh kota Ahlus Sunnah, semua penduduknya itu tunduk kepada tentara Rofidloh penjajah yang berkuasa di wilayah dan yang tersebar dengan kekuatan militer yang sangat banyak dan luas, yang dengan itu semua mereka dapat mengendalikan gerakan masyarakat. Sementara peperangan yang dilakukan para mujahidin itu adalah perang gerilya, yang dilancarkan dengan cara yang sangat-sangat rahasia dan secara terus-menerus baik dari segi kualitas maupun efeknya. Sementara peraturan yang dominan dalam pemerintahan dan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat adalah peraturan musuh.
- Sebelumnya kami telah melayangkan surat kepada para pemimpin mereka (Daulah) dengan penuh rasa hormat, bermuatan hal yang positif dan ajakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di wilayah operasi bersama ini. Di mana yang paling akhir adalah surat pada tanggal 30 Dzul Qo’dah 1433 H yang dilayangkan oleh pembantu Amir Jamaah Anshorul Islam untuk urusan Irak kepada pimpinan Daulah (yang akan kami lampirkan naskahnya). Ini dari satu sisi. Dari sisi yang lain media Jamaah Anshorul Islam menggunakan retorika mendukung terhadap semua fase yang dilalui oleh Al Qo’idah dan Daulah (seperti ucapan selamat, ucapan bela sungkawa dan ucapan terima kasih), dan kami melarang kata-kata yang bersifat mengkritik atau membuat analisa tentang mereka (Daulah), apalagi mencela. Namun demikian qiyadah maupun media kami tidak pernah mendapatkan satupun balasan secara tertulis sejak kami menyampaikan ucapan belasungkawa kami kepada Daulah atas syahidnya Abu Umar dan Abu Hamzah – semoga Alloh merahmati mereka – baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan, sampai hari ini.
Wahai Syaikh Aiman yang mulia dan terhormat:
Sesungguhnya permasalahan-permasalahan yang muncul di
wilayah operasi bersama di Irak dengan para mujahid Jamaah Daulah, telah
mencapai tarap yang menurut kami sudah tidak baik atau menyenangkan . berbagai
tekanan yang ditujukan kepada kami secara bertubi-tubi ini telah mendorong kami
kepada wilayah yang tidak mungkin lagi kami dapat bersabar. Hal ini
mengharuskan kami untuk mengubah cara berinteraksi dan gaya bahasa kami dalam
bentuk yang adil dan membalas dengan yang setimpal, sebagai ganti dari sikap
memaafkan dan berlapang dada, dengan tetap memperhatikan komitmen kepada
pengadilan syariat dan berpegang teguh dengan prinsip.
Permasalahan-permasalahan tersebut bentuknya adalah sebagai
berikut:
1-Memerangi Jamaah Anshorul Islam sampai tarap mennumpahkan
darah yang tidak boleh ditumpahkan. Hal itu telah terjadi dan bahkan pada
akhir-akhir ini telah sampai tahap upaya membunuh para komandan lapangan kami.
2-Tekanan dan penindasan kepada anggota Jamaah Anshorul
Islam yang berada di penjara-penjara Amerika dahulu dan penjara-penjara Irak
sekarang, yang dilakukan oleh anggota Jamaah Daulah, sampai tarap mengancam
pembunuhan, pengkafiran, pengasingan, pelarangan untuk memberikan kajian-kajian
syar’i dan lain-lain.
3-Memaksa para mujahid Anshorul Islam untuk membatalkan baiat
mereka untuk kemudian berbaiat kepada Jamaah Daulah atau kalau tidak mereka
harus berhenti perang atau kalau tidak akan diancam dibunuh.
4-Tekanan dan serangan ekonomi yang terus-menerus,
menghalalkan hak-hak milik dan harta Anshorul Islam. Dan ini tentu sikap yang
zalim kepada kami. Namun pada saat ini kami tidak ingin memperinci kasus-kasus
yang bersifat umum ini, atau mengadakan pertemuan untuk melakukan pengadilan
syar’i. Akan tetapi kami akan cukup menggunakan cara-cara yang telah kami
tetapkan dari hari ini dan seterusnya. Hanya Allohlah yang membela kebenaran
dan menolong kami untuk menegakkannya, dan cukuplah Alloh yang menyelesaikan
itu semua.
Wahai Syaikh Aiman yang mulia dan terhormat, semoga Alloh
meluruskan langkah anda dan menjadikan kunci-kunci kebaikan di tangan anda:
Kami tulis surat ini sebagai pemberitahuan kepada anda
selaku rujukan untama bagi Jamaah Daulah, dan satu-satunya pihak yang
bertanggung jawab atas mereka dan diakui oleh mereka. Dan oleh karena kondisi
yang sangat mendesak, kami berkeyakinan bahwa penyelesaian masalah-masalah ini
wajib anda lakukan terutama melihat kondisi kawasan yang menuntut untuk
mempersiapkan barisan, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi setelah
kasus Suriah. Kami khawatir jika permasalahan-permasalahan tersebut diabaikan
akan menyebabkan bahaya yang lebih besar lagi.
Dan upaya meningkatkan ketegangan pada masa yang sulit yang
sedang dihadapi oleh Ahlus Sunnah Irak ini akan membahayakan lapangan jihad,
dan itu semua menurut pandangan kami timbul akibat tindakan-tindakan yang tidak
bertanggung jawab tersebut, yang merupakan kelanjutan dari kegagalan dalam
mengendalikan sikap-sikap negatif terhadap Jamaah Anshorul Islam, sampai hal
itu terpatri sebagai cara berfikir umum dan barometer yang secara realita dijadikan
tolok ukur oleh para komandan lapangan Jamaah cabang anda di Irak ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
Nabi kita, Muhammad, para keluarga dan sahabatnya.
Pimpinan Jamaah Anshorul Islam
17 Robi’ul Akhir 1434 H / 17 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar