Berikut
ini bagian ke-3 dari beberapa fakta tentang ISIS dari Abu Ahmad, seorang yang
pernah berjihad di Khurosan, Irak dan Syam. Ia mengungkapkan informasi
tentang Daulah Islam Irak sejak era Abu Mush'ab Az Zarqowi sebelum
berdirinya Daulah Islam Irak, ia juga mengungkapkan tentang bagaimana
Daulah berdiri, Daulah di era Abu Umar Al-Baghdadi, di era Abu Bakr
Al-Baghdadi dan intrik-intrik yang menyertainya, peran ISI di Syam dan
sepak terjangnya yang semakin rusak dengan membunuhi orang-orang muslim yang dikleimnya telah murtad menurut mereka.
Adapun naskah asli berbahasa arab berjudul :
الحقائق الخافية حول دولة
البغدادي
bisa diakses di : http://aljazeeraalarabiamodwana.blogspot.com/2014/04/blog-post_6490.html
***
59. Sekarang saya akan lanjutkan kronologi terbunuhnya Syaikh Abu Hamzah Al Muhajir dan Syaikh Abu Umar Al Baghdadi, dan bagaimana Abu Du’a’ As Samurro’i (yang mengaku Abu Bakar Al Baghdadi) menerima jabatan Amirul Mukminin, secara detail dan lengkap.
60.
Setelah
brigadir Ar Ro’i bebas, Syaikh Abu Umar dan Syaikh Abu Hamzah tinggal di satu
tempat selama 7 bulan.
Yaitu
tempat di mana beliau berdua terbunuh bersama para pengawal dan beberapa
petinggi lainnya.
Dan
beliau berdua tidak pernah berhubungan dengan siapapun kecuali melalui Munaf Ar
Rowi.
61.
Munaf
Ar Rowi ini dulu adalah gubernur Baghdad yang terpercaya dan nyaris sebagai
satu-satunya orang lama yang tersisa dari sekian amir baru yang disebut Abu
Hamzah Al Muhajir sebagai Umaro’ Al Idlthiror (pemimpin darurat)
lantaran umur mereka yang masih belia.
62.
Munaf
Ar Rowi inilah yang menjadi penghubung surat dan menyalurkannya. Nah, salah
satu rumah pos surat tersebut adalah rumah Ibrahim ‘Awadl As Samurro’i (Abu
Bakar Al Baghdadi) yang tidak mengenal siapa pihak yang mengirim dan siapa
pihak yang menerima.
63.
Pada
masa 7 bulan inilah Ar Ro’i terbunuh yang mana pada saat itu dia menjabat
sebagai panglima tentara Daulah.
Kemudian
diserahkanlah jabatan panglima pasukan Daulah itu kepada sang brigadir penganut
partai Ba’ats tersebut yang sebelumnya pernah dipenjara karena memiliki
hubungan dengan ‘Izzat Ad Duri.
64.
7
bulan kemudian salah seorang kurir surat yang mengetahui rumah Ibrahim ‘Awadl
As Samurro’i, tertangkap.
Dia
juga mengetahui rumah Munaf Ar Rowi.
65.
Ketika
si kurir tersebut tertangkap datanglah salah seorang penanggung jawab keamanan
Baghdad memberitahukan kepada Abu ‘Awadl As Samurro’i berita tertangkapnya si
kurir, dan mengatakan kepadanya, bahwa dia tidak mengetahui rumah Munaf Ar Rowi
maka kirimkanlah seseorang untuk menyampaikan hal itu kepadanya.
66.
Maka
si Samurro’i ini menjawab: Saya ini hanya tempat pos surat. Dan tidak mengenal
seorangpun.
Secara
harfiah ia mengatakan: “Orang seperti saya ini tidak akan mereka kenalkan
dengan seorangpun, semoga saja si kurir itu bersabar dan mampu bertahan.”
Maka
ikhwah penanggung jawab keamanan itu kembali sambil mengalirkan air matanya.
67.
Setelah
itu si kurirpun mengaku dan menunjukkan rumah gubernur Baghdad Munaf Ar Rowi.
Dari situ ia mengaku dan menunjukkan rumah Syaikh Abu Hamzah dan Syaikh Abu
Umar. Lalu terbunuhlah beliau berdua bersama dengan sejumlah pimpinan dan
pengawalnya, semoga Alloh merahmati mereka semua.
68.
Setelah
itu terjadilah kekacauan yang besar di tengah-tengah para ikhwah dan terjadilah
berbagai penangkapan di mayoritas wilayah Irak menyusul terbunuhnya Syaikh Abu
Hamzah dan Syaikh Abu Umar, dan tertangkapnya Ar Rowi dan yang lainnya.
Dan
tidak ada yang tersisa di lapangan selain Hajji Bakar.
69.
Hajji Bakar ini seperti musang, yang telah menimba pemikiran
dan belajar tipu daya dari partai Ba’ats.
70.
Ia
pun membuat tipu daya keji dengan melayangkan surat kepada masing-masing
pimpinan yang menggambarkan seolah-olah dia telah bermusyawarah dengan yang
lain untuk mengangkat Abu Du’a’ As Samurro’i sebagai Amirul Mukminin
menggantikan Abu Umar Al Baghdadi. Mayoritas pimpinanpun setuju dengan tanpa
mengetahui siapa yang melayangkan surat tersebut karena menganggap bahwa yang
melayangkan surat tersebut adalah orang senior.
71.
Dan
bahwa Abu Du’a’ ini adalah anggota dewan syariat senior yang menyertai Abu
Mush’ab Az Zarqowi, dan bahwa dia adalah Qurosyi (keturunan Quraisy), Husaini
(keturunan Husain) dan Baghdadi (asal Baghdad). Mayoritas pimpinanpun setuju
kemudian selanjutnya mereka semua dipecat dengan cara yang bermacam-macam yang
sebagiannya akan kami ceritakan sebentar lagi.
72.
Saya
akan lanjutkan penjelasan tentang orang-orang dekat Al Baghdadi, para penganut
partai Ba’ats:
Abu
Ahmad Al ‘Alwani,
Abu
Abdirrohman Al Bailawi,
Abu
Saif Al Mashlawi,
Abu
‘Uqoil Al Hamadani dan lain-lain.
---
Abu Ahmah Al ‘Alwani, nama aslinya adalah Walid Jasim Al ‘Alwani, seorang
tentara di era Saddam Husen, anggota dewan militer ISIS ---
--- Abu Abdirrohman Al Bailawi, nama aslinya adalah Adnan Ismail Najm, Kuniahnya adalah Abu Usamah Al Bailawi, pernah dipenjara tahun 2005, anggota tentara di era Saddam Husen, anggota dewan militer ISIS, terbunuh di Anbar ---
73.
Dengan
ma’unah Alloh saya akan melanjutkan penjelasan tentang hakekat ISIS dan
As Samurro’i (yang mengaku Al Baghdadi), orang yang secara dusta mengaku
sebagai keturunan Quraisy dan keturunan Ahlil Bait. Dan siapa saja pilar-pilar
Daulah Ba’ats nya ini?
74.
Tidak
lama setelah Abu Du’a’ As Samurro’i (yang mengaku Al Baghdadi) ini menjabat
sebagai Amirul Mukminin, seorang perwira Ba’ats senior bebas dari penjara, di
mana sebelum dipanjara dia telah berbaiat kepada Daulah.
75.
Orang
itu adalah Abu Muhannad As Suwaidawi, seorang brigadir militer Ba’ats di era
Saddam yang dipenjara karena memiliki hubungan dengan ‘Izzat Ad Duri.
---
Foto palsu Abu Muhannad As Suwaidawi als Abu Aiman Al Iroqi yang selama ini
beredar, anggota jajaran pimpinan ISIS Suriah, mantan perwira intelijen
angkatan udara Saddam Husen dengan pangkat mayor, anggota dewan militer ISIS,
kelahiran 1965, pernah dipenjara 3 tahun pada tahun 2007, pindah ke Deir Al
Zur, Suriah pada 2011, dan menjadi penanggung jawab ISIS untuk wilayah Idlib,
Aleppo dan pegunungan Lattakia ---
76.
Beberapa
hari sebelum ditangkap, ia bergabung dengan Daulah kemudian seminggu setelah
itu ia ditangkap. Dan tatkala dia keluar dari penjara ia menentang atas
dipilihnya Hajji Bakar sebagai panglima militer Daulah. As Samurro’i (yang
mengaku sebagai Al Baghdadi) pun menemuinya dan berusaha menyenangkannya dengan
meminta kepada Hajji Bakar agar mau menyerahkan jabatannya kepada Abu Muhannad
As Suwaidawi. Kemudian Hajji Bakar pun dinonaktifkan untuk beberapa saat.
77.
Pada awal As Suwaidawi ini bebas dari penjara, ia bekerja
sangat serius dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab militer.
Tidak ia tinggalkan satu tempatpun, baik sipil maupun militer, kecuali ia
ledakkan. Yang penting Amirul Mukminin senang dengan banyaknya operasi.
78.
Pada
masa-masa ini, nampak sekali di Irak sangat mengentengkan darah kaum muslimin
dengan alasan tatarrus. Hal menimbulkan reaksi besar-besaran terhadap
mujahidin, belum lagi operasi penyerangan gereja yang salah itu.
79.
Tidak
lama kemudian beberapa perwira partai Ba’ats bebas dari penjara Nuri Al Maliki,
yang di antaranya adalah kolonel Abu Muslim.
Maka
merekapun membeberkan catatan-catatannya, ucapan-ucapannya dan hasil interogasi
selama di penjara, maka iapun dipecat demi menyenangkan mereka.
80.
Kolonel
Abu Muslim adalah orang Turkuman yang berasal dari Talafar. Dia termasuk
loyalis berat kepada Saddam Husen, dan sepeninggalnya kepada Izzat Ad Duri. Ia
dipenjara lama karena keteguhan dan komitmennya yang sangat kuat kepada Ba’ats.
81.
Si
kolonel ini bersama para perwira Ba’ats lain yang bersamanya, dulu ketika di
penjara adalah orang-orang terdepan dalam menghina manhaj Al Qo’idah. Mereka juga
menghina dan menyakiti para ikhwah di penjara Irak.
82.
Yang
paling penting dan paling banyak mereka sakiti adalah seorang Syaikh senior
jihad, Abu Ritaj Al ‘Iroqi, yang dikenal juga dengan nama Abu Zainab, kawan dan
pengawal Abu Hamzah Al Muhajir rohimahulloh.
83.
Ada
ucapan Abu Ritaj Al ‘Iroqi yang terkenal, yang dia ucapkan kepada para perwira
Ba’ats yang dipenjara bersamanya: “Pena-pena Ba’ats masih meneteskan darah
kami, bagaimana mereka akan memimpin kami.” dan beliau adalah termasuk orang
yang paling kuat mengingatkan bahaya mereka-mereka ini.
84.
Orang-orang
Daulah yang sependapat dengan Syaikh Abu Ritaj ini adalah: Abu Abdurrohman Al
Kimi, Syaikh Hajji Rosyid, Abu Umar Hifa, Syaikh Al Mayyahi, Syaikh Abu Manshur
dan Syaikh Abu Abdillah Al ‘Azawi.
Catatan:
Syaikh Al Mayyahi adalah Syaikh Abu Mariyah Al ‘Iroqi yang menjadi anggota
dewan syari’ah Jabhatun Nushroh sekarang.
85.
Selain
itu yang sependapat dengan Syaikh Abu Ritaj adalah Syaikh Abu Asia, Syaikh Al
Harori dan Syaikh Abul Barro’ Al Kurdi.
Juga
sejumlah ikhwah pilihan dalam Jamaah baik yang di penjara maupun yang di luar
penjara.
86.
Saya
akan jelaskan sekilas tentang para perwira Ba’ats di era Saddam Husen, supaya antum
paham kenapa para pemuda mujahid itu cepat sekali mau bergabung dengan ISIS
sekarang. Karena seluruh pemimpinnya adalah orang-orang Ba’ats yang semuanya
menduduki dewan Syuro.
87.
Dahulu
pada jaman Saddam Husen, jika ada seorang salafi ditangkap pertama kali yang
dilakukan kepadanya sebelum diinterogasi adalah dipatahkan satu atau dua
anggota badannya dengan batu. Dan kebanyakan ia dibiarkan seperti itu selama di
penjara tanpa pengobatan, belum lagi yang dibakar dengan plastik.
88.
Ada
salah seorang informan yang bekerja untuk intelijen Irak yang telah bertaubat,
dia mengaku kepada para ikhwah: “Ketika saya kembali ke Baghdad, saya
ditempatkan di sebuah kamar untuk melakukan perzinaan, minum khomer dan
menginjak Al Qur’an.”
89.
Si
agen ini setelah berhasil menyusup di tengah-tengah para ikhwah dan kembali,
dia ditempatkan di dalam sebuah ruangan yang di atapnya terdapat celah untuk
mengambil makanan, di mana dia tidak dapat mencapai celah tersebut kecuali
dengan cara menumpuk Al Qur’an lalu naik di atasnya.
90.
Oleh karena itu permusuhan itu sudah ada baik sebelum di
penjara, ketika di penjara maupun setelah di penjara, antara para pemuda jihad
yang memiliki aqidah yang lurus dengan para penganut Ba’ats Saddam yang
mengendalikan ISIS sekarang.
91.
Dan dideklarasikannya Jabhah Al Murobithin Irak beberapa
saat yang lalu, itu adalah untuk menampung banyak mujahid berpaham salaf yang
memiliki aqidah yang lurus, bukan para penganut Ba’ats.
Dan
saya ucapkan selamat kepada umat Islam atas dideklarasikannya Jabhah Al
Murobithin tersebut. Malik Al ‘Utaibi Abu Tholhah.
92.
Setelah
Abu Muslim At Turkumani als. Abu Umar At Turkumani menjabat sebagai pengawas
umum ISIS, ia punya keinginan untuk menyingkirkan orang yang sangat berbahaya
ini, Hajji Bakar.
93.
Orang
inipun dikirim ke Syam sebagai pembantu Abu Du’a’ As Samurro’I (als. Abu Bakar
Al Baghdadi).
Dan
memang benar bahwa dia adalah orang bayangan Abu Du’a’ As Samurro’i di Suriah,
dan dia memiliki kecakapan yang tinggi dalam beberapa urusan fital.
94.
Tinggallah
Abu Muslim At Turkumani sebagai pengawas umum dan pengendali peperangan di Irak
sekarang, dan saya akan ceritakan beberapa masalah yang berkaitan dengan bangsa
Turkuman Irak, serta bagaimana gaya mereka dalam berinteraksi dengan Al Qo’idah
yang merupakan orang Arab.
95.
Turkuman
Irak, tepatnya adalah Talafar, memendam dendam kepada bangsa Arab secara umum.
Mereka berusaha untuk memisahkan diri dari Irak sebagai sebuah Negara. Dan
mereka telah melakukan penyerangan kepada para mujahid Al Qo’idah dan membunuh
mereka.
96.
Di
antara orang-orang penting yang dibunuh oleh orang-orang Turkuman adalah: Abu
Saif Al ‘Ubaidi Al Maushili, seorang penanggung jawab keamanan Al Qo’idah di
era Syakh Abu Mush’ab Az Zarqowi taqobbalahulloh, yang mati di tangan
Abdurrohim At Turkumani.
97.
Abdurrohim At Turkumani ini adalah orang yang paling keras
permusuhannya kepada Al Qo’idah, dan juga termasuk kepada orang-orang yang
mengangkat bendera peperangan terhadap para aktifis Islam dan jihad. Namun
secara mengejutkan dia sekarang ini menjadi Amir ISIS yang sesungguhnya untuk
wilayah Deir, Suriah.
98.
Abdurrohim
yang menjadi Amir ISIS untuk wilayah Deir ini, sekarang nama panggilannya
adalah Abdun Nashir, sementara mayoritas orang yang bersamanya sekarang tidak
tahu kalau dia sebelumnya memerangi Al Qo’idah. Dan dia adalah orang yang
menentang seluruh manhaj Al Qo’idah dan seluruh orang jihadis.
99.
Di
antara sedikit orang yang tahu kalau Abdun Nashir ini adalah Abdurrohim,
seorang penjahat yang memerangi mujahidin, adalah Abu Aiman Al ‘Iroqi. Dia ini
tahu bahwa Abdun Nashir itu adalah Abdurrohim yang bersembunyi di balik nama
tersebut.
100.
Abu
Aiman Al ‘Iroqi ini adalah seorang informan untuk intelijen Saddam sebelum
tumbang. Dia ini bukan pemilik foto berikut
yang selama ini beredar, karena orang tersebut telah terbunuh di Suriah.
101. Abu
Aiman ini adalah penganut Ba’ats, orang keji yang terbina dengan pemikiran
Ba’ats lalu mereka susupkan. Tidaklah masuk akal baginya meninggalkan Ba’ats
sementara dia mengembangkan Ba’ats dengan cara menyusup di tengah-tengah
aktifis Islam.
102. Setelah
Saddam Husen tumbang Abu Aiman als. Ali Aswad Al Juburi ini ditangkap oleh
pemerintahan Al Maliki selama satu bulan lalu dibiarkan untuk beberapa saat.
Cara-cara semacam ini sudah msyhur di kalangan para penanggung jawab keamanan
sebagai cara untuk perekrutan dan menaikkan nama.
103. Abu Aiman ini sekarang termasuk jajaran pimpinan ISIS. Dia
merupakan anggota dewan militer tinggi ISIS. Dia ini juga terkenal sering
mengucapkan kata-kata kekafiran, dan banyak ikhwah yang menjadi saksi tentang
hal ini.
104. Beberapa
kali dia mengatakan, bahwa dia tidak memiliki keinginan untuk menjalankan
syariat Alloh, dan ingin menjalankan hukum rimba. Yang aneh adalah ada sebagian
‘kambing’ yang bersamanya itu mau mendengarnya dan tidak peduli, padahal mereka
mengkafirkan angin.
105. Abu Aiman Al ‘Iroqi ini secara dholim telah membunuh Syaikh
‘Ishom Ar Ro’i, mujahid Umar Balusy dan Syaikh Jalal Berli. Ia juga menghukum
mati para mujahid muhajir tanpa melalui pengadilan syar’i setelah ia berikan
jaminan keamanan, semoga Alloh merahmati mereka semua.
Itu
semua terjadi di wilayah pantai Suriah sebelum mereka meninggalkan tempat
ribath dan melarikan diri ke Roqqoh.
(bersambung, insyaAlloh ….)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar