Berikut
ini bagian ke-4 dari beberapa fakta tentang ISIS dari Abu Ahmad, seorang yang
pernah berjihad di Khurosan, Irak dan Syam. Ia mengungkapkan informasi
tentang Daulah Islam Irak sejak era Abu Mush'ab Az Zarqowi sebelum
berdirinya Daulah Islam Irak, ia juga mengungkapkan tentang bagaimana
Daulah berdiri, Daulah di era Abu Umar Al-Baghdadi, di era Abu Bakr
Al-Baghdadi dan intrik-intrik yang menyertainya, peran ISI di Syam dan
sepak terjangnya yang semakin rusak dengan membunuhi orang-orang muslim yang dikleimnya telah murtad menurut mereka.
Adapun naskah asli berbahasa arab berjudul :
الحقائق الخافية حول دولة
البغدادي
bisa diakses di : http://aljazeeraalarabiamodwana.blogspot.com/2014/04/blog-post_6490.html
***
106.Sekarang
saya akan menjelaskan hubungan Abu Aiman dan Abu Muslim, Hajji Bakar dengan Abu
Shuhaib Al ‘Iroqi dan Abu Yahya, juga hubungan mereka dengan ‘Izzat Ad Duri dan
bagaimana cara kerja mereka dan apa kesepakatan-kesepakatan mereka.
107.Saya
akan mulai menjelaskan dari teori itelijen Suriah dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan bagaimana cara mengambil informasi dari orang sekitar, khususnya
gerakan-gerakan jihad dan khususnya lagi gerakan-gerakan yang bodoh.
108.Intelijen
Asad adalah badan yang berpengalaman lama, khususnya di Lebanon. Di mana Asad
telah berhasil melatih 18 group yang masing-masing memiliki puluhan organisasi
untuk kepentingan pemerintahannya dengan cara teror, iming-iming dan tipu daya.
109.Tujuan
pemerintahan Ba’ats melakukan penyusupan kepada gerakan-gerakan yang loyal
maupun yang memusuhinya, adalah:
Pertama: untuk
mengendalikannya.
Kedua: untuk
menghancurkannya.
Ketiga: untuk
mengamankan diri dari kejahatannya pada saat sekarang maupun masa yang akan
datang.
110.Pemerintahan
Ba’ats telah berhasil menyusupi mayoritas gerakan jihad yang beroperasi di bumi
Syam sejak dimulainya gerakan Islam, khususnya yang beraliran jihad, kalian
bisa lihat sendiri bagaimana ‘Adnan ‘Aqlah dijebak.
--- Adnan ‘Aqlah,
dipenjara oleh pemerintah Suriah sejak 1983 ketika berusaha menghidupkan
kembali gerakan Tholi’ah Muqotilah bersama Syaikh Abu Mush’ab As Suri. Sampai
sekarang nasibnya tidak deketahui ---
111.Belum
lama ini pemerintahan Ba’ats telah berhasil menyusup ke dalam rangkaian gerakan
jihad melalui beberapa orang, di antaranya: mendiang Mahmud Goul Aghosi Abul
Qo’qo’, Mu’adz Ash Shofuk dan Badron Al Haisyan di Deir Al Zur.
--- Mahmud Qoul Aghosi
Abul Qo’qo’ -
112.Yang
penting untuk kami jelaskan di sini adalah bagaimana penyusupan itu dilakukan
oleh Ba’ats kepada ISIS.
Pemerintah Suriah
dalam melakukan perekrutan menggunakan dua cara yang betul-betul terpisah
supaya hasilnya dapat terjamin.
113.Maka
mereka merekrut orang-orang Suriah yang tinggal di perbatasan Irak.
114.Mereka
ini di antaranya adalah Badron Al Haisyan bersama kelompoknya yang terus
bekerja sampai sekarang, meskipun Amerika pernah menangkapnya pada 2008 lalu
memenjarakannya di penjara Irak, kemudian dia melarikan diri penjara dan
kembali ke negaranya ISIS, untuk kemudian memegang kembali jabatan yang dia
jabat sebelumnya, yakni sebagai Amir di wilayah perbatasan untuk beberapa tahun
yang lalu di Suriah.
115.Cara kedua yang ditempuh oleh pemerintah adalah tekanan. Yaitu dengan cara merekrut orang-orang Irak yang mencari perlindungan di Suriah, lalu menyusupkan mereka ke tengah-tengah barisan mujahidin. Rata-rata mereka ini adalah orang-orang yang memiliki ideologi perang melawan Amerika.
1116. Di antara mereka yang berhasil direkrut adalah para perwira
tinnggi militer Ba’ats di era Saddam, yang di antaranya adalah Izzat Ad Duri,
dan para komandan gerakan Palestina, khususnya adalah kelompok Abu Nidlol yang
telah meninggalkan Irak.
--- Shobri Al Banna
als. Abu Nidlol 65 th, pimpinan Fatah yang memisahkan diri dari PLO tahun 1974 ---
117. Pememerintah Suriah sengaja mempermudah masuknya mujahidin
ke Irak untuk beberapa tujuan, di antaranya yang terpenting adalah:
Pertama: untuk menekan Amerika supaya menghentikan
operasinya di Irak, supaya Suriah segera dapat berperan sebagaimana yang telah
direncanakan.
Kedua: supaya dapat
menyusupkan para agennya di barisan mujahidin.
Ketiga: untuk
menyingkirkan mujahidin yang telah menciptakan tekanan dan ancaman bagi
pemerintah Suriah di Damaskus, lantaran tumbuhnya kesadaran Islam.
118. Makanya pemerintah Suriah mempermudah masuknya istisyhadiyin
ke Irak dan menangkap mereka yang kembali ke Suriah. Hal itu dilakukan dengan
bantuan informasi yang disampaikan oleh mata-mata mereka yang tersebar di
tengah-tengah para penghubung, seperti Badron Al Haisyan.
119. Salah seorang di antara mata-mata Suriah tersebut dapat mencapai
jabatan yang tinggi di Baghdad. Dia menjadi penanggung jawab keamanan dan semua
laporan disampaikan kepadanya, sementara dia sendiri memiliki hubungan langsung
dengan Badron.
120. Pada saat itulah orang-orang yang bergabung dengan Daulah
adalah orang-orang Ba’ats penyembah Saddam. Namun demikian pangkat mereka tidak
dapat mencapai kedudukan yang terlalu tinggi lantaran masih ada para pemimpin
senior yang memiliki manhaj dan aqidah yang jelas dari Khurosan.
121. Setelah terbunuhnya Syaikh Abu Hamzah dan Syaikh Abu Umar,
kemudian Abu Du’a’ As Samurro’i menjabat sebagai Amirul Mukminin, semakin
banyak dan merajalelalah orang-orang Ba’ats yang masuk dan menerima jabatan
dalam Daulah, seperti: mendiang Hajji Bakar, Abu Muslim At Turkumani, Abu Ahmad
Al ‘Alwani, Abu Muhannad As Suwaidawi dan Abu Aiman Al ‘Iroqi Al Juburi.
122. Sebelum terjadinya revolusi Suriah, pemerintah Suriah
menjadikan mereka semua sebagai tulang punggung Ba’ats di Irak.
123. Akan tetapi setelah revolusi Suriah, pemerintah Suriah
mulai meminta mereka untuk membayar hutang mereka kepada Suriah karena Suriah
telah membantu mereka selama bertahun-tahun.
124. Keinginan pemerintah Suriah ini klop dengan keinginan Abu
Bakar Al Baghdadi untuk melebarkan kekuasaannya.
125. Benar, kebodohan Al Baghdadi dan kelemahan pandangan politiknya
klop dengan apa yang diinginkan pemerintah Suriah terhadap ISIS. Maka iapun
mulai melayangkan perintah tegas dan penting untuk menyatukan wilayah Irak dan
Syam.
126. Tujuan pemerintah Suriah saat itu adalah memunculkan bukti
bahwa Jabhatun Nushroh itu merupakan afiliasi Al Qo’idah dan ISIS. Dan untuk
memuluskan misi ini dewan syuro ISIS harus dapat meyakinkan Al Baghdadi untuk
melakukan proklamasi pelebaran wilayah. Dan ini klop juga dengan keinginannya.
127. Sekarang ini saya tidak akan bercerita tentang Jabhatun
Nushroh, bagaimana bedirinya, bagaimana Syaikh Al Jaulani mendapat rekomendasi,
siapa yang merekomendasikan, bagaimana kalimat rekomendasinya, dan apa misinya?
Semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan.
128. Orang-orang kunci yang menjalin hubungan dengan pemerintah
Suriah saat ini dan menyelaraskan antara misi dan perencanaannya adalah: Abu
Aiman Al ‘Iroqi Al Juburi, At Turkumani yang merupakan penanggung jawab
keamanan untuk saat ini, dan mendiang Hajji Bakar untuk sebelumnya.
129.
Si
Hajji Bakar ini merupakan ujung tombak dalam membuat perencanaan hubungan
dengan pemerintah Ba’ats. Dan ketika binasa, paspornya diambil dan didapatkan
dia pernah masuk Iran dan Negara-negara Scandinavia.
130. Hajji Bakar masuk dengan menggunakan nama dan foto asli.
Beberapa saat sebelum terbunuh, ia melakukan perjalanan panjang berkeliling di
penjuru Eropa. Dan insyaAlloh semua fotonya akan dipuplikasikan.
131. Ketika sampai Suriah, Abu Aiman Al ‘Iroqi ini menangkap
beberapa ikhwah yang di antaranya adalah pimpinan jamaah, kemudian menyiksanya
sampai mati. Dia selalu mengatakan kepada mereka: “Ini jalan kalian untuk
merdeka.” Dia siksa mereka tanpa henti dan dengan penuh dendam.
132. Ada seorang ikhwah bercerita kepada saya mengenai apa yang
dilakukan oleh Abu Aiman Al ‘Iroqi ini. Ikhwah tersebut adalah salah seorang
dari para ikhwah yang keluar dan melarikan diri dari ISIS. Dia juga termasuk
yang dipaksa untuk ikut melakukan penyiksaan, dan berfikir: Apakah perkataan Al
Juburi itu dari ajaran Islam?
133. Dulu Abu Aiman ini selalu mengatakan kepada orang-orang
yang dipenjarakannya, ketika awal-awal dia baru datang dari Irak: “Saya punya
daftar 100 nama yang harus dibunuh dan dihabisi.” Mayoritas dari nama-nama
tersebut adalah para pemimpin jihad di wilayah pantai Suriah. Lalu dari mana
dia mendapatkan nama-nama tersebut sementara dia adalah orang Irak.
134. Diapun segera mulai dengan membunuh komandan ‘Ishom Ro’i
dan berusaha untuk membunuh Abu Rohhal --- semoga Alloh menyembuhkannya ---,
alasannya adalah karena dia akan membuka front untuk wilayah pantai Suriah
melawan Nushoiriyah. Dan dia menyerang Ahrar Asy Syam ketika mereka membuat
rencana penyerbuan.
135. Ini belum sokongan yang diberikan oleh Abu Aiman kepada
Nadim Balusy, agen pemerintah, padahal sebelumnya ia menjadi tawanannya dan
telah divonis hukuman mati atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap kapten
Riyadl Al Ahmad, dan karena dia telah murtad lantaran menjadi agen pemerintah.
--- Nadim Balusy,
ditangkap di Turki tahun 2005 kemudian diektradisi ke Suriah dan divonis 10
tahun namun ia bebas tahun 2010 ---
--- Riyadl Al Ahmad,
perwira militer Suriah yang pertama kali membelot, dibunuh oleh Nadim Balusy
---
---
Ishom Ro’i dan Nadim Balusy sedang pertandingan menembak di Salma ---
136. Nadim Balusy ini adalah pemilik akun Al ‘Abdul Ghorib di
FB, akun Nadim Balusy di Twitter dan akun Wikileks Shidnaya. Di penjara dia
juga sudah dikenal sebagai agen.
137. Sekarang ini Nadim Balusy ini merupakan salah satu pahlawan
media kunci ISIS dan salah satu orang yang paling getol memerangi semua gerakan
jihad Suriah sebagai realisasi dari keinginan tuan-tuannya di partai Ba’ats.
138. Dengan ma’unah Alloh, saya sekarang akan
menceritakan tentang Syaikh ‘Ali yang merupakan salah satu dari enam orang yang
diwasiatkan oleh Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqowi agar dijadikan rujukan ketika
kondisi rumit. Dan dia sekarang ini satu-satunya orang yang masih hidup dari
enam orang tersebut.
139. Sebelum terbunuh Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqowi rohimahulloh
mewasiatkan enam orang yang dijadikan rujukan sebagai ahlul halli wal ‘aqdi jamaah, yang di antaranya adalah Syaikh ‘Ali,
namun beliau dipenjara untuk beberapa waktu.
140. Syaikh Ali keluar penjara setelah terbunuhnya Syaikh Abu
Hamzah dan Syaikh Abu Umar, sehingga ia dapatkan ternyata Daulah Islam Irak
telah berubah menjadi Daulah Ba’ats Irak dengan kehadiran para perwira Ba’ats
di seluruh jabatan.
141. Mayor Abu Muslim At Turkumani menjabat sebagai pengawas umum.
Mayor Al Bailawi menjabat
sebagai panglima militer Jamaah.
Mayor Abu Ahmad Al
‘Alwani menjabat sebagai wali (gubernur) Diyala, sekaligus penanggung jawab
keamanan dan penghubung.
Mayor Abu Umar An
Nu’aimi menjabat sebagai wali Ramadi.
Mayor Abu ‘Uqoil Al
Maushili sebagai wali Mosul.
Dan Hajji Bakar menjabat
sebagai pembantu Al Baghdadi.
Maka jadilah Daulah
Ba’ats yang berjenggot dan bersiwak.
142. Komplotan yang mengendalikan Daulah Islam Ba’ats ini membuat
keputusan setelah Syaikh Ali keluar dari penjara, untuk merekrutnya supaya
menaikkan citra mereka.
143. Maka beliaupun melarikan diri menyelamatkan imannya dari
Daulah Ba’ats ini, sebagaimana yang beliau katakan sendiri dengan lisan beliau.
144. Syaikh Ali farrojallohu ‘anhu bersembunyi dari
kejaran mereka yang telah menyebarkan mata-mata untuk mencari beliau. Beliau
terus bersembunyi sampai lahirlah Jabhatun Nushroh di Suriah, maka beliaupun
memutuskan untuk menjalin hubungan dengan mereka karena beliau kenal dengan Al
Jaulani pada waktu di penjara bagaimana agamanya, kecerdasannya dan
pemahamannya terhadap realita dan politik.
145. Beliaupun menjalin hubungan dengan Jabhatun Nushroh namun
tudak berbaiat. Beliau berfungsi sebagai pembimbing dan sebagai kakak yang
memberi nasehat dan membantu dengan pendapatnya.
146. Syaikh Ali yang pada saat itu berada di Syam ingin mencari
jalan ke Khurosan, dan beliau tidak menginginkan apa yang beliau sebut sebagai
tragedi Irak, juga tidak menginginkan orang-orang yang mengendalikan genderang
di sana. Pada saat itulah Al Baghdadi jadi tahu kalau Syaikh Ali ada di Syam.
147. Al Baghdadi meminta kepada Syaikh Al Jaulani agar mengirim
Syaikh Ali untuk bertemu dengannya walau hanya beberapa hari. Dia berjanji
untuk tidak akan menekan beliau dan dia juga mengatakan kepada ikhwah di
Jabhatun Nushroh bahwa dia ingin membikin beliau senang dengan menjalankan apa
saja yang beliau perintahkan.
148. Syaikh Al Jaulani menyampaikan kepada Syaikh Ali tentang
isi surat tersebut dan memberi nasehat agar tidak kembali ke Irak karena para
perwira itu adalah orang-orang yang suka berkhianat dan mereka tidak akan
membiarkannya jika dia tidak mau menuruti keinginan mereka.
149. Syaikh Ali pun melakukan istikhoroh dan memutuskan
untuk berangkat menemui mereka dengan harapan ia akan dapat memperbaiki apa
yang telah dirusak oleh Ba’ats, baru setelah itu dia akan berangkat ke
Khurosan. Beliaupun menemui Al Baghdadi namun Al Baghdadi tidak memenuhi
permintaan beliau sedikitpun berkenaan dengan para perwira yang bercokol di
Daulahnya itu. Maka Syaikh Alipun meninggalkan mereka dan tidak mau tinggal
bersama mereka.
150. Satu hari setelah itu rumah Syaikh Ali digerebek yang
menurut berita yang berkembang waktu itu berdasarkan informasi dari intelijen
Suriah. Beliau sekarang di penjara dan kemungkinan besar beliau akan
dieksekusi.
151. Tentu saja penangkapan Syaikh Ali ini sebabnya adalah
karena beliau tidak senang dengan Daulah Ba’ats tersebut. Maka dilaporkanlah
beliau ke fihak Suriah melalui para perwira tersebut, dan merekalah yang
menyampaikan kepada pemerintah Nuri Maliki tentang keberadaan beliau. Semoga
Alloh membebaskan beliau. Do’alankanlah untuk beliau.
152. Di antara kalimat yang diucapkan oleh Syaikh Ali farrojallohu
‘anhu pada saat di penjara pertama adalah: “Aib bagi kita mengangkat para
perwira Ba’ats sebagai pemimpin.” Ucapan beliau ini tentunya diucapkan setelah
mereka bertaubat berdasarkan pengakuan mereka, karena beliau telah mengenal
mereka.
153. Di antara yang lain yang sependapat dengan Syaikh Ali
adalah Syaikh Al Mayyahi hafidhohulloh. Di mana beliau mengatakan
tentang Daulah Al Baghdadi sebagai daulah ba’ats dengan warna Islam. Dan
beliau tidak suka dengan para perwira Daulah tersebut.
154. Syaikh Al Mayyahi hafidhohulloh ini adalah salah
seorang murid Syaikh Shubhi As Samurro’i yang berhijrah menyelamatkan agamanya rohimahulloh.
Syaikh Al Mayyahi ini sekarang buronan Nuri Maliki dan sekaligus Abu Bakar Al
Baghdadi.
155. Pada saat seperti ini Daulah Islam Ba’ats melakukan
perburuan terhadap semua orang penting di Irak supaya mereka mau bergabung atau
kalau tidak akan diganggu. Di antara yang mereka datangi adalah Syaikh Abu Al
Harits (‘Arob Al Juburi)
156. Mereka mendatangi beliau dan beliau menolak bergabung
dengan Daulah Islam Ba’ats. Oleh karenanya mereka memaksa beliau untuk menulis
dalam selembar kertas dan menandatanganinya, yang isinya adalah; bahwa dirinya
adalah orang pengecut dan meninggalkan jihad. Tulisan itu akan mereka
publikasikan jika dia berbicara tidak baik tentang Daulah.
157. Sebagian orang ada yang memakiku dan ada sebagian lain mempertanyakan
ceritaku. Maka saya jawab: Pakailah akal kalian. Karena saya ini bercerita
kepada kalian dengan menyebut nama para Imam Ahlus Sunnah di Irak dan pendapat
mereka. Tanyakan saja kepada mereka jika saya mengatakan dusta tentang mereka.
((Bersambung, insya ALLAH)......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar