Jumat, 11 April 2014

Fakta-Fakta Gelap ISIS (bag.4)

Berikut ini bagian ke-4 dari beberapa fakta tentang ISIS dari Abu Ahmad, seorang yang pernah berjihad di Khurosan, Irak dan Syam. Ia mengungkapkan informasi tentang Daulah Islam Irak sejak era Abu Mush'ab Az Zarqowi sebelum berdirinya Daulah Islam Irak, ia juga mengungkapkan tentang bagaimana Daulah berdiri, Daulah di era Abu Umar Al-Baghdadi, di era Abu Bakr Al-Baghdadi dan intrik-intrik yang menyertainya, peran ISI di Syam dan sepak terjangnya yang semakin rusak dengan membunuhi orang-orang  muslim yang dikleimnya telah murtad menurut mereka.

Adapun naskah asli berbahasa arab berjudul :
الحقائق الخافية حول دولة البغدادي 
 bisa diakses di : http://aljazeeraalarabiamodwana.blogspot.com/2014/04/blog-post_6490.html


***
106.Sekarang saya akan menjelaskan hubungan Abu Aiman dan Abu Muslim, Hajji Bakar dengan Abu Shuhaib Al ‘Iroqi dan Abu Yahya, juga hubungan mereka dengan ‘Izzat Ad Duri dan bagaimana cara kerja mereka dan apa kesepakatan-kesepakatan mereka.


107.Saya akan mulai menjelaskan dari teori itelijen Suriah dalam berinteraksi dengan lingkungan dan bagaimana cara mengambil informasi dari orang sekitar, khususnya gerakan-gerakan jihad dan khususnya lagi gerakan-gerakan yang bodoh.

108.Intelijen Asad adalah badan yang berpengalaman lama, khususnya di Lebanon. Di mana Asad telah berhasil melatih 18 group yang masing-masing memiliki puluhan organisasi untuk kepentingan pemerintahannya dengan cara teror, iming-iming dan tipu daya.

109.Tujuan pemerintahan Ba’ats melakukan penyusupan kepada gerakan-gerakan yang loyal maupun yang memusuhinya, adalah:
Pertama: untuk mengendalikannya.
Kedua: untuk menghancurkannya.
Ketiga: untuk mengamankan diri dari kejahatannya pada saat sekarang maupun masa yang akan datang.

110.Pemerintahan Ba’ats telah berhasil menyusupi mayoritas gerakan jihad yang beroperasi di bumi Syam sejak dimulainya gerakan Islam, khususnya yang beraliran jihad, kalian bisa lihat sendiri bagaimana ‘Adnan ‘Aqlah dijebak.


--- Adnan ‘Aqlah, dipenjara oleh pemerintah Suriah sejak 1983 ketika berusaha menghidupkan kembali gerakan Tholi’ah Muqotilah bersama Syaikh Abu Mush’ab As Suri. Sampai sekarang nasibnya tidak deketahui --- 

111.Belum lama ini pemerintahan Ba’ats telah berhasil menyusup ke dalam rangkaian gerakan jihad melalui beberapa orang, di antaranya: mendiang Mahmud Goul Aghosi Abul Qo’qo’, Mu’adz Ash Shofuk dan Badron Al Haisyan di Deir Al Zur.



--- Mahmud Qoul Aghosi Abul Qo’qo’ -
112.Yang penting untuk kami jelaskan di sini adalah bagaimana penyusupan itu dilakukan oleh Ba’ats kepada ISIS.
Pemerintah Suriah dalam melakukan perekrutan menggunakan dua cara yang betul-betul terpisah supaya hasilnya dapat terjamin.
113.Maka mereka merekrut orang-orang Suriah yang tinggal di perbatasan Irak.
114.Mereka ini di antaranya adalah Badron Al Haisyan bersama kelompoknya yang terus bekerja sampai sekarang, meskipun Amerika pernah menangkapnya pada 2008 lalu memenjarakannya di penjara Irak, kemudian dia melarikan diri penjara dan kembali ke negaranya ISIS, untuk kemudian memegang kembali jabatan yang dia jabat sebelumnya, yakni sebagai Amir di wilayah perbatasan untuk beberapa tahun yang lalu di Suriah.

115.Cara kedua yang ditempuh oleh pemerintah adalah tekanan. Yaitu dengan cara merekrut orang-orang Irak yang mencari perlindungan di Suriah, lalu menyusupkan mereka ke tengah-tengah barisan mujahidin. Rata-rata mereka ini adalah orang-orang yang memiliki ideologi perang melawan Amerika.
1116. Di antara mereka yang berhasil direkrut adalah para perwira tinnggi militer Ba’ats di era Saddam, yang di antaranya adalah Izzat Ad Duri, dan para komandan gerakan Palestina, khususnya adalah kelompok Abu Nidlol yang telah meninggalkan Irak.

--- Shobri Al Banna als. Abu Nidlol 65 th, pimpinan Fatah yang memisahkan diri dari PLO tahun 1974 ---
117.  Pememerintah Suriah sengaja mempermudah masuknya mujahidin ke Irak untuk beberapa tujuan, di antaranya yang terpenting adalah:
Pertama:  untuk menekan Amerika supaya menghentikan operasinya di Irak, supaya Suriah segera dapat berperan sebagaimana yang telah direncanakan.
Kedua: supaya dapat menyusupkan para agennya di barisan mujahidin.
Ketiga: untuk menyingkirkan mujahidin yang telah menciptakan tekanan dan ancaman bagi pemerintah Suriah di Damaskus, lantaran tumbuhnya kesadaran Islam.
118.  Makanya pemerintah Suriah mempermudah masuknya istisyhadiyin ke Irak dan menangkap mereka yang kembali ke Suriah. Hal itu dilakukan dengan bantuan informasi yang disampaikan oleh mata-mata mereka yang tersebar di tengah-tengah para penghubung, seperti Badron Al Haisyan.
119.  Salah seorang di antara mata-mata Suriah tersebut dapat mencapai jabatan yang tinggi di Baghdad. Dia menjadi penanggung jawab keamanan dan semua laporan disampaikan kepadanya, sementara dia sendiri memiliki hubungan langsung dengan Badron.
120.  Pada saat itulah orang-orang yang bergabung dengan Daulah adalah orang-orang Ba’ats penyembah Saddam. Namun demikian pangkat mereka tidak dapat mencapai kedudukan yang terlalu tinggi lantaran masih ada para pemimpin senior yang memiliki manhaj dan aqidah yang jelas dari Khurosan.
121.  Setelah terbunuhnya Syaikh Abu Hamzah dan Syaikh Abu Umar, kemudian Abu Du’a’ As Samurro’i menjabat sebagai Amirul Mukminin, semakin banyak dan merajalelalah orang-orang Ba’ats yang masuk dan menerima jabatan dalam Daulah, seperti: mendiang Hajji Bakar, Abu Muslim At Turkumani, Abu Ahmad Al ‘Alwani, Abu Muhannad As Suwaidawi dan Abu Aiman Al ‘Iroqi Al Juburi.
122.  Sebelum terjadinya revolusi Suriah, pemerintah Suriah menjadikan mereka semua sebagai tulang punggung Ba’ats di Irak.
123.  Akan tetapi setelah revolusi Suriah, pemerintah Suriah mulai meminta mereka untuk membayar hutang mereka kepada Suriah karena Suriah telah membantu mereka selama bertahun-tahun.
124.  Keinginan pemerintah Suriah ini klop dengan keinginan Abu Bakar Al Baghdadi untuk melebarkan kekuasaannya.
125.  Benar, kebodohan Al Baghdadi dan kelemahan pandangan politiknya klop dengan apa yang diinginkan pemerintah Suriah terhadap ISIS. Maka iapun mulai melayangkan perintah tegas dan penting untuk menyatukan wilayah Irak dan Syam.
126.  Tujuan pemerintah Suriah saat itu adalah memunculkan bukti bahwa Jabhatun Nushroh itu merupakan afiliasi Al Qo’idah dan ISIS. Dan untuk memuluskan misi ini dewan syuro ISIS harus dapat meyakinkan Al Baghdadi untuk melakukan proklamasi pelebaran wilayah. Dan ini klop juga dengan keinginannya.
127.  Sekarang ini saya tidak akan bercerita tentang Jabhatun Nushroh, bagaimana bedirinya, bagaimana Syaikh Al Jaulani mendapat rekomendasi, siapa yang merekomendasikan, bagaimana kalimat rekomendasinya, dan apa misinya? Semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan.
128.  Orang-orang kunci yang menjalin hubungan dengan pemerintah Suriah saat ini dan menyelaraskan antara misi dan perencanaannya adalah: Abu Aiman Al ‘Iroqi Al Juburi, At Turkumani yang merupakan penanggung jawab keamanan untuk saat ini, dan mendiang Hajji Bakar untuk sebelumnya.
129.  Si Hajji Bakar ini merupakan ujung tombak dalam membuat perencanaan hubungan dengan pemerintah Ba’ats. Dan ketika binasa, paspornya diambil dan didapatkan dia pernah masuk Iran dan Negara-negara Scandinavia.
130.  Hajji Bakar masuk dengan menggunakan nama dan foto asli. Beberapa saat sebelum terbunuh, ia melakukan perjalanan panjang berkeliling di penjuru Eropa. Dan insyaAlloh semua fotonya akan dipuplikasikan.
131.  Ketika sampai Suriah, Abu Aiman Al ‘Iroqi ini menangkap beberapa ikhwah yang di antaranya adalah pimpinan jamaah, kemudian menyiksanya sampai mati. Dia selalu mengatakan kepada mereka: “Ini jalan kalian untuk merdeka.” Dia siksa mereka tanpa henti dan dengan penuh dendam.
132.  Ada seorang ikhwah bercerita kepada saya mengenai apa yang dilakukan oleh Abu Aiman Al ‘Iroqi ini. Ikhwah tersebut adalah salah seorang dari para ikhwah yang keluar dan melarikan diri dari ISIS. Dia juga termasuk yang dipaksa untuk ikut melakukan penyiksaan, dan berfikir: Apakah perkataan Al Juburi itu dari ajaran Islam?
133.  Dulu Abu Aiman ini selalu mengatakan kepada orang-orang yang dipenjarakannya, ketika awal-awal dia baru datang dari Irak: “Saya punya daftar 100 nama yang harus dibunuh dan dihabisi.” Mayoritas dari nama-nama tersebut adalah para pemimpin jihad di wilayah pantai Suriah. Lalu dari mana dia mendapatkan nama-nama tersebut sementara dia adalah orang Irak.
134.  Diapun segera mulai dengan membunuh komandan ‘Ishom Ro’i dan berusaha untuk membunuh Abu Rohhal --- semoga Alloh menyembuhkannya ---, alasannya adalah karena dia akan membuka front untuk wilayah pantai Suriah melawan Nushoiriyah. Dan dia menyerang Ahrar Asy Syam ketika mereka membuat rencana penyerbuan.
135.  Ini belum sokongan yang diberikan oleh Abu Aiman kepada Nadim Balusy, agen pemerintah, padahal sebelumnya ia menjadi tawanannya dan telah divonis hukuman mati atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap kapten Riyadl Al Ahmad, dan karena dia telah murtad lantaran menjadi agen pemerintah.


--- Nadim Balusy, ditangkap di Turki tahun 2005 kemudian diektradisi ke Suriah dan divonis 10 tahun namun ia bebas tahun 2010 ---


--- Riyadl Al Ahmad, perwira militer Suriah yang pertama kali membelot, dibunuh oleh Nadim Balusy ---
 --- Ishom Ro’i dan Nadim Balusy sedang pertandingan menembak di Salma ---
136.  Nadim Balusy ini adalah pemilik akun Al ‘Abdul Ghorib di FB, akun Nadim Balusy di Twitter dan akun Wikileks Shidnaya. Di penjara dia juga sudah dikenal sebagai agen.
137.  Sekarang ini Nadim Balusy ini merupakan salah satu pahlawan media kunci ISIS dan salah satu orang yang paling getol memerangi semua gerakan jihad Suriah sebagai realisasi dari keinginan tuan-tuannya di partai Ba’ats.
138.  Dengan ma’unah Alloh, saya sekarang akan menceritakan tentang Syaikh ‘Ali yang merupakan salah satu dari enam orang yang diwasiatkan oleh Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqowi agar dijadikan rujukan ketika kondisi rumit. Dan dia sekarang ini satu-satunya orang yang masih hidup dari enam orang tersebut.
139.  Sebelum terbunuh Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqowi rohimahulloh mewasiatkan enam orang yang dijadikan rujukan sebagai ahlul halli wal ‘aqdi  jamaah, yang di antaranya adalah Syaikh ‘Ali, namun beliau dipenjara untuk beberapa waktu.
140.  Syaikh Ali keluar penjara setelah terbunuhnya Syaikh Abu Hamzah dan Syaikh Abu Umar, sehingga ia dapatkan ternyata Daulah Islam Irak telah berubah menjadi Daulah Ba’ats Irak dengan kehadiran para perwira Ba’ats di seluruh jabatan.
141.  Mayor Abu Muslim At Turkumani menjabat sebagai pengawas umum.
Mayor Al Bailawi menjabat sebagai panglima militer Jamaah.
Mayor Abu Ahmad Al ‘Alwani menjabat sebagai wali (gubernur) Diyala, sekaligus penanggung jawab keamanan dan penghubung.
Mayor Abu Umar An Nu’aimi menjabat sebagai wali Ramadi.
Mayor Abu ‘Uqoil Al Maushili sebagai wali Mosul.
Dan Hajji Bakar menjabat sebagai pembantu Al Baghdadi.
Maka jadilah Daulah Ba’ats yang berjenggot dan bersiwak.
142.  Komplotan yang mengendalikan Daulah Islam Ba’ats ini membuat keputusan setelah Syaikh Ali keluar dari penjara, untuk merekrutnya supaya menaikkan citra mereka.
143.  Maka beliaupun melarikan diri menyelamatkan imannya dari Daulah Ba’ats ini, sebagaimana yang beliau katakan sendiri dengan lisan beliau.
144.  Syaikh Ali farrojallohu ‘anhu bersembunyi dari kejaran mereka yang telah menyebarkan mata-mata untuk mencari beliau. Beliau terus bersembunyi sampai lahirlah Jabhatun Nushroh di Suriah, maka beliaupun memutuskan untuk menjalin hubungan dengan mereka karena beliau kenal dengan Al Jaulani pada waktu di penjara bagaimana agamanya, kecerdasannya dan pemahamannya terhadap realita dan politik.
145.  Beliaupun menjalin hubungan dengan Jabhatun Nushroh namun tudak berbaiat. Beliau berfungsi sebagai pembimbing dan sebagai kakak yang memberi nasehat dan membantu dengan pendapatnya.
146.  Syaikh Ali yang pada saat itu berada di Syam ingin mencari jalan ke Khurosan, dan beliau tidak menginginkan apa yang beliau sebut sebagai tragedi Irak, juga tidak menginginkan orang-orang yang mengendalikan genderang di sana. Pada saat itulah Al Baghdadi jadi tahu kalau Syaikh Ali ada di Syam.
147.  Al Baghdadi meminta kepada Syaikh Al Jaulani agar mengirim Syaikh Ali untuk bertemu dengannya walau hanya beberapa hari. Dia berjanji untuk tidak akan menekan beliau dan dia juga mengatakan kepada ikhwah di Jabhatun Nushroh bahwa dia ingin membikin beliau senang dengan menjalankan apa saja yang beliau perintahkan.
148.  Syaikh Al Jaulani menyampaikan kepada Syaikh Ali tentang isi surat tersebut dan memberi nasehat agar tidak kembali ke Irak karena para perwira itu adalah orang-orang yang suka berkhianat dan mereka tidak akan membiarkannya jika dia tidak mau menuruti keinginan mereka.
149.  Syaikh Ali pun melakukan istikhoroh dan memutuskan untuk berangkat menemui mereka dengan harapan ia akan dapat memperbaiki apa yang telah dirusak oleh Ba’ats, baru setelah itu dia akan berangkat ke Khurosan. Beliaupun menemui Al Baghdadi namun Al Baghdadi tidak memenuhi permintaan beliau sedikitpun berkenaan dengan para perwira yang bercokol di Daulahnya itu. Maka Syaikh Alipun meninggalkan mereka dan tidak mau tinggal bersama mereka.
150.  Satu hari setelah itu rumah Syaikh Ali digerebek yang menurut berita yang berkembang waktu itu berdasarkan informasi dari intelijen Suriah. Beliau sekarang di penjara dan kemungkinan besar beliau akan dieksekusi.
151.  Tentu saja penangkapan Syaikh Ali ini sebabnya adalah karena beliau tidak senang dengan Daulah Ba’ats tersebut. Maka dilaporkanlah beliau ke fihak Suriah melalui para perwira tersebut, dan merekalah yang menyampaikan kepada pemerintah Nuri Maliki tentang keberadaan beliau. Semoga Alloh membebaskan beliau. Do’alankanlah untuk beliau.
152.  Di antara kalimat yang diucapkan oleh Syaikh Ali farrojallohu ‘anhu pada saat di penjara pertama adalah: “Aib bagi kita mengangkat para perwira Ba’ats sebagai pemimpin.” Ucapan beliau ini tentunya diucapkan setelah mereka bertaubat berdasarkan pengakuan mereka, karena beliau telah mengenal mereka.
153.  Di antara yang lain yang sependapat dengan Syaikh Ali adalah Syaikh Al Mayyahi hafidhohulloh. Di mana beliau mengatakan tentang Daulah Al Baghdadi sebagai daulah ba’ats dengan warna Islam. Dan beliau tidak suka dengan para perwira Daulah tersebut.
154.  Syaikh Al Mayyahi hafidhohulloh ini adalah salah seorang murid Syaikh Shubhi As Samurro’i yang berhijrah menyelamatkan agamanya rohimahulloh. Syaikh Al Mayyahi ini sekarang buronan Nuri Maliki dan sekaligus Abu Bakar Al Baghdadi.
155.  Pada saat seperti ini Daulah Islam Ba’ats melakukan perburuan terhadap semua orang penting di Irak supaya mereka mau bergabung atau kalau tidak akan diganggu. Di antara yang mereka datangi adalah Syaikh Abu Al Harits (‘Arob Al Juburi)
156.  Mereka mendatangi beliau dan beliau menolak bergabung dengan Daulah Islam Ba’ats. Oleh karenanya mereka memaksa beliau untuk menulis dalam selembar kertas dan menandatanganinya, yang isinya adalah; bahwa dirinya adalah orang pengecut dan meninggalkan jihad. Tulisan itu akan mereka publikasikan jika dia berbicara tidak baik tentang Daulah.
157.  Sebagian orang ada yang memakiku dan ada sebagian lain mempertanyakan ceritaku. Maka saya jawab: Pakailah akal kalian. Karena saya ini bercerita kepada kalian dengan menyebut nama para Imam Ahlus Sunnah di Irak dan pendapat mereka. Tanyakan saja kepada mereka jika saya mengatakan dusta tentang mereka.

((Bersambung, insya ALLAH)......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar