Syaikh Muhaisini bersama ikhwah mujahidin bertempur di Kasab |
Saya ingin kisahkan cerita dimana Allah perlihatkan karamah kepada beliau dan mujahidin yang bersamanya dalam penaklukan Jabl Khamsah wa Arba'in/Menara 45.
Ceritanya, kala itu seluruh komandan brigade mujahidin telah bersepakat untuk menaklukan menara 45 karena kedudukannya yang teramat strategis. Jika menara ini tidak segera ditaklukan, hampir bisa dipastikan tentara rezim Syiah Bashar al Assad al Majusy akan segera kembali menyusun kekuatan dan menghujani mujahidin dengan rudal-rudalnya dari ketinggian.
Mujahidin melakukan serangan awal selepas shalat subuh. Dengan semangat tempur penuh bergeraklah mujahidin menuju Jabl Khamsah wa Arba'in. Rasa keyakinan kepada Allah yang luar biasa karena hari sebelumnya Allah berikan kemenangan besar dengan takluknya wilayah Samrah dan Kasab.
Sesampainya di pertengahan bukit, mujahidin disambut rentetan senjata oleh musuh yang memang bermarkas di sana. Rupanya musuh sudah tahu dan mempersiapkan diri untuk menggempur mujahidin. Tapi sungguh upaya yang sia-sia karena para singa Allah menunjukkan keteguhan luar biasa dan kemampuan tempur lebih dari yang musuh perkirakan.
" Dar.... Dar .. Dar !"
Rentetan senjata bersahutan. Peluru terbang berdesingan menghujani mereka. Granat dan basoka beradu nyaring. Bau gosong mesiu mulai menusuk hidung.
" Allahu Akbar ! "
" Allahu Akbar ! "
Gema takbir mujahidin meriuhkan kancah pertempuran ! Takbir di medan jihad itu bagai magnet yang menyerap kekuatan langit, mampu menyusup ke setiap relung jiwa mujahidin, yang tadinya melemah dan dihinggapi ketakutan, sahut takbir menjadikan mereka perkasa dalam sekejap ! Dan hasilnya tak pernah sia-sia, tentara rezim tercabut nyawanya satu-satu persatu. Dengan izin Allah, mujahidin hempaskan setiap tubuh mereka ke tanah, tercabik-cabik hingga musnah binasa.
Dan Subhanallah ..saya terhenyak ketika mengetahui apa yang mujahidin lakukan selepas menaklukkan markas musuh ? mereka melakukan shalat dhuha di dalamnya ! ungkapan kesyukuran dan kesadaran bahwa kemenangan ini semata-mata datang dari Allah.
Selesai mengerjakan shalat dhuha, tidaklah mereka istirahat berleha-leha, kembali mereka kokang senjata untuk menggempur kepala tentara-tentara rezim yang nampak di puncak Jabl khamsah wa Arba'in. Dan disinilah Allah tunjukkan keajaiban kuasaNya yang luar biasa, dan hanya bisa dipercaya dengan bahasa iman.
Susah payah mereka merangkak naik diliputi deru semangat meski kelelahan mendera jasad mereka. Rentetan tembakan senapan musuh berebut berdesingan diatas kepala mereka, di samping kanan, samping kiri, jika bidikan ini tak meleset maka tumbanglah sudah mujahidin kita satu per satu di bukit ini. Sulit untuk bisa dinalar karena tak satupun peluru mengenai mereka. Jangankan mengenai, menyerempet saja tidak hingga sampailah mereka di puncak dalam keadaan selamat. Sementara itu musuh lari kocar-kacir meninggalkan pos mereka, dan melarikan diri ke markas terdekat.
Ketakutan rupanya begitu menggoncang tekad dan jiwa tentara rezim setelah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tak satupun mujahidin ini terjungkal atau tumbang.
Apa pasal ??
Rupanya tentara Syiah telah memasang jebakan ranjau di sepanjang jalan menuju puncak Jabl Khamsah wa Arba'in. Harapan mereka mujahidin melewati jalan, lalu meledaklah ranjau, dan tumbang sebanyak-banyaknya. Tapi makar keji mereka di gagal totalkan oleh Allah Ta'ala karena tak satupun ranjau meledak ketika mujahidin melintas. Allahu Akbar!!
Semua ini diketahui ketika seluruh mujahidin sampai di puncak, dan tersisa mujahidin terakhir sedang mengendarai back hoe hasil ghanimah perang melintasi bukit ini dan " blarr.. blarr ..blarr ..!!" meledaklah ranjau-ranjau yang dilewatinya. Tapi sang mujahid terakhir inipun sampai ke puncak dengan selamat.
Tepat waktu shalat dhuhur, puncak Jabl khamsah wa Arba'in berhasil dikuasai, adzan dikumandangkan, shalat dhuhur ditegakkan di markas musuh untuk kali kedua.
" Allahu Akbar ! Sungguh ini adalah pertolongan Allah !!
Tim Bravo - Misi Medis Suriah
Latakia, Suriah
Source: Official Facebook Misi Medis Suriah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar