Sabtu, 22 Maret 2014

Video Kesaksian Utusan Bin Ladin, Abu Faros As-Suri Soal ISIS (Jelang Waktu Mubahalah)

Terkait dengan Jawaban Syaikh Abu Abdullah Asy-Syami (Anggota dewan syariah Jabhah Nushrah) terhadap pesan Audio Abu Muhammad Al-Adnani (yang diantara isinya mengajak Abu Abdullah untuk Mubahalah), maka Yayasan Media Al-Basira milik Jabhah Nushrah menerbitkan beberapa kesaksian dari para ulama dan senior Jabhah Nushrah yang akan diterbitkan secara bertahap untuk menguatkan apa yang disampaikan oleh Abu Abdullah Asy-Syami hafizhahullah sebelum habisnya tenggat waktu untuk Mubahalah.
**************
KESAKSIAN-KESAKSIAN SEBELUM HABISNYA TENGGAT WAKTU MUBAHALAH
KESAKSIAN SYAIKH ABU FAROS AS-SURIY  -SEMOGA ALLAH MENJAGANYA-.

Biografi ringkas Syekh Abu Faros As-suri Hafizhahullah :



  • Lahir tahun 1369 H/ 1950 M di Rif(perkampungan) Damaskus.
  • Sekolah di akademi militer, lulus dengan pangkat letnan dua tahun 1970
  • Dibebaskan pasca peristiwa konfrontasi tahun 1979 dengan sebab arah perjuangannya yang Islami .
  • Menjadi pelatih militer kelompok jihad Thali’ah (suriah) antara tahun 1977 – 1980
  • Turut melakukan beberapa operasi jihad melawan rezim Nushairiyah tahun 1979 -1980.
  • Hijrah ke Yordania pada bulan desember 1980.
  • Hijrah ke Afghanistan tahun 1981 dan memberikan pelatihan dan sejumlah daurah kepada orang-orang afghan dan arab yang datang untuk berjihad disana.
  • Bertemu dengan Syaikh Abdullah Azzam dan Syaikh Usamah bin Ladin –semoga ALLAH menerimanya-, tahun 1983, dan selanjutnya melatih para mujahidin dan juga melatih pada dauroh-dauroh khusus kepada mujahidin dari India, Indonesia, Burma, Iran, untuk memulai jihad di negeri-negeri masing-masing.
  • Ikut serta dalam amaliyah penaklukan Jalalabad dan Khuts.
  • Selalu bergabung dalam komisi perundingan yang mendamaikan diantara faksi-faksi jihad di Afghan yang bertikai, atau diantara faksi-faksi mujahidin arab yang berjihad.
  • Beliau adalah utusan Syaikh Usamah Rahimahullah untuk mengkonsentrasikan kekuatan orang-orang Pakistan untuk berjihad, maka beliau bertemu dengan sekelompok amir jamaah-jamaah jihad di Pakistan, diantaranya : Sami’iul Haq. Amir Jamaah Haqqaniyah yang daripadanya lahir mayoritas ulama-ulama Afghanistan dan khususnya Thaliban.
  • Meyakinkan jamaah-jamaah Ahlul-Hadits untuk membentuk kekuatan jihad kemudian bertemu dengan sejumlah pucuk pimpinan mereka saat itu, satu kelompok diantara mereka merasa puas dengan membentuk kelompok baru yang bernama Jamaah Dakwah dan membentuk kekuatan Lasykar Thayyibah yang mendapatkan pelatihan dibawah bimbingan beliau langsung dan pendanaan dari Syekh Usamah Rahimahullah, dengan dipimpin oleh komandan Zakiyurrahman. Kelompok ini memiliki pengaruh yang besar bagi jihad kasymir.
  • Beliau dan Syaikh Abu Ibrahim Al-Iraqi membentuk dewan kerjasaman militer bersama Hikmatiyar dan faksi-faksi lainnya untuk menaklukan Kabul.
  • Beliau dan Syaikh Abu Ibrahim Al-iraqi menjadi pembimbing dalam pembentukan unit reaksi cepat di faksi Hikmatiyar.
  • Beliau bersama Abu Ubaidah Al-Pansyiri dan Syekh Abu Hafsh Al-Mishri – semoga ALLAH menerima keduanya- membentuk dewan militer di ma-sadah.
  • Bertemu dengan dengan Syaikh Abu Mush’ab Az-Zarqawi dan melakukan kerjasama operasi di bumi Syam.
  • Di tengah invasi amerika atas Afghanistan beliu melakukan operasi penyelamatan keluarga mujahidin di Pakistan.
  • Hijrah ke yaman pada tahun 2002, dan menetap di sana sampai kembali ke bumi Syam pada tahun 2013, pasca terjadinya perselisihan antara jamaah daulah dan Jabhah Nushrah, di mana beliau turut membantu penyelesaian konflik antara jamah daulah dan Jabhah Nushrah namun menemui penolakan dari pihak daulah.
  • Bergabung dengan Jabhah Nushrah yang merupakan representasi tandzim al-Qaidah di bumi syam.   
Terjemahan lengkap video :



Bismillahirrahmaanirrahiim.

Yayasan media AL-BASHIRAH

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf :108)

Yayasan Media Al-Bashirah mempersembahkan :

Kesaksian-kesaksian sebelum berakhirnya tenggang waktu untuk Mubahalah - Kesaksian Abu Faros As-suri hafizhahullah

Poin-poin penting kesaksian yang beliau sampaikan :
  1. Ancaman Jamaah daulah (ISIS) untuk membunuh Abu Khalid As-suri
  2. Pengkafiran Jamaah Daulah terhadap kaum muslimin dengan ketaatan dan sesuatu yang bukan dosa.

Alhamdulillah, Sholawat & Salam semoga terlimpah kepada sayyidul mursalin, keluarga & para shahabatnya, Amma ba'du :

Tidak terbesit dalam pikiranku sebelumnya untuk berbicara tentang Jamaah daulah (ISIS) dan tindakan yang mereka lakukan berupa kejahatan-kejahatannya terhadap hak ummat islam bahkan dinul Islam itu sendiri.

Tetapi karena perkataan Al-Adnani terhadap pernyataan Abu Abdullah Asy-syami bahwa Abu Abdullah dusta, bohong dan tantangan Al-Adnani untuk Mubahalah
Didalamnya terhadap banyak perkara besar yang perlu dijelaskan dan saya akan mengkiritisi 2 poin saja.

Yang pertama : masalah ancaman kepada Abu Khalid As-Suri
Yang kedua: Jamaah daulah (ISIS) mengkafirkan dalam perkara ketaataan (kepada ALLAH).

Adapun tentang mengkafirkan Abu Khalid, maka di tempat ini saya bertemu dengan Abu Khalid rahimahullah beberapa jam sebelum wafatnya. Ia berkata, "mereka telah mencantumkan namaku dalam black-list, dan mereka bermaksud untuk membunuhku". maka akupun tersenyum dan aku katakan, "Ajal ditangan Allah Azza wa Jalla". ia malah berkata, "engkau juga waspadalah, sebab engkau juga ditarget".

Saya tidak berkomentar banyak tentang hal itu dan kami tidak dipusingkan dengannya, saya katakan bahwa urusan ditangan Allah. akan tetapi sikap cuekku tidak menyenangkannya dan ia terus menasihatkan agar aku selalu waspada. ia berkata “kita ini dijadikan target dan masuk dalam daftar teratas”.

Saya katakan, “Tawakal kepada Allah dan jagalah dirimu "

Ia berkata, "Telah datang kepadaku ancaman mereka berulang kali...ini bukan sekedar prasangka tetapi benar-benar telah sampai kepadaku ancaman mereka memperingatkanku dalam perkara ini".;

Dan dihari kedua, setelah beberapa saat saya mendapatkan berita kesyahidannya

Adapun poin kedua : Yaitu mereka mengkafirkan dalam hal ketaatan (kepada ALLAH –pent).

Sejak terjadinya pertikaian dengan faksi-faksi jihad lain melawan mereka sejak hari pertama. Kami mengupayakan adanya perdamaian atas arahan Syekh Abu Muhammad Jaulani untuk menyelesaikan konflik dan mencoba mendamaikan diantara faksi-faksi jihad.
Kami jelaskan kepada pihak daulah bahwa kita sedang mengupayakan perjanjian damai dan menyelesaikan permasalahan pada pertemuan pertama Abu Ali Al-anbari (ISIS) berkata, "apa yang kalian inginkan?".

Kami katakan, "kami mengusulkan 3 poin yang merupakan 1 kesatuan yang tak terpisah satu sama lain".

Pertama : penghentian baku tembak.
Kedua : pertukaran tawanan...
Ketiga : mengadakan peradilan syar'i yang memutuskan semua perkara pertikaian.
Namun dia menolak hal ini.

Pembicaraan ini disaksikan oleh komisi yang terdiri dari 4 orang dari Jabhah Nushrah, mereka adalah Abu Hasan taf tanaz, saya hamba Al-faqir, Abu Hammam Asy-syami, dan Abu Ubaidah At-tunisi penanggung jawab urusan syariah di bidang militer, demikian juga hadir Abu Abdullah  dari katibah Al-Faruq dan akh Mansur dari jundul  aqsha serta Syekh Al-Muhaisini. Dengan kehadiran mereka semua.

Kemudian Abu Ali Al-anbari mencela kami dan berkata bagaimana kami ini menjadi juru damai antara daulah dengan murtadin, kami katakan bahwa kami tidak menganggap mereka murtad.

Dia berkara, "Inilah perbedaan kami dengan kalian".

Dia tetap bersikukuh bahwa kita tidak boleh menjadi juru damai antara kita dengan "murtadin"..

Setelah perdebatan yang panjang seputar masalah ini dia berkata, "berikan aku waktu untuk bermusyarah dulu". Lalu dia pergi selama 1,5 jam kemudian kembali. Dia berkata, "kami akan sampaikan pendapat kami besok pagi".

Pada hari kedua kami menemuinya dipagi hari mereka saat itu mengumumkan bahwa mereka telah mengeksekusi Abu Saad Al-hadhrami, amir Jabhah Nushrah wilayah Raqqah.
Dan kami tidak membuka kasus ini (pembunuhan Abu Saad)  hingga kami dapat melanjutkan upaya perundingan damai Lalu mereka meminta anggota Jabhah Nushrah menemui mereka secara khusus ditempat terpisah.

Lalu kami keluar menuju kamar kedua, lalu mereka berkata, "apa yang kalian buat?"
kami menjawab, "tentang apa?".

Mereka berkata, "kalian tidak faham apa yang kalian kerjakan?"
Kami katakan, "Tentang apa itu, terangkan!"
Mereka berkata, "Mengapa kalian mengibarkan bendera kalian di markaz Dier-izzah?"

Kami katakan bahwa kami mengibarkan bendera kami di markaz Dier-izzah agar menjaga tawanan kalian sebab pasukan Jaisyul-hur menyerang tempat itu, dan mereka hampir menawan siapa saja yang berada disitu atau membunuhnya, sehingga datanglah penanggung jawab askari wilayah kemudian ia melarang pasukan Jaisyul hur menyerang tempat itu hingga ikhwan kami menyerahkan personal kalian kepada kalian dalam keadaan mulia dan terhormat.

Mereka menyanggah, "kami tidak mau.... kami tidak butuh mediasi kalian walau mereka mati semua !......dan tidak boleh mengibarkan bendera kalian di markaz kami !".

Kami katakan, "Apakah hanya karena bendera manusia dibiarkan mati?,... mereka adalah saudara kalian!...kalian korbankan manusia mati hanya untuk mengibarkan bendera?!.....kalau mau kibarkan, sekarang ini !... biarkan mereka selamat”.

Saya katakan, "Masalah seperti ini diperlukan hikmah" .
Mereka jawab, "Kami tak peduli, kami yang melenyapkan mereka atau mereka (Jaisyul-hur) yang melenyapkan!".

Saya katakan, "Wahai syeikh, masalah ini diperlukan sifat hikmah dan bijaksana...saya tanya kepadamu, "Apakah merupakan sikap bijaksana mengumumkan pembunuhan Abu Saad Alhadhrami amir Jabhah Nushrah di Raqqah?".
Dia menjawab, Kami tidak peduli... itu tidak penting bagi kami !".

Saya katakan, "Penting atau tidak penting saya tanya "apakah itu sikap bijaksana dan benarkah ditinjau dari kajian siyasah syar'iyah mengumumkan pembunuhannya?"
Dia menjawab , "itu tidak penting bagi kami !".

Lalu Abu ubaidah tunis inisiatif bertanya, "mengapa kalian membunuhnya?"
Dia jawab, "karena dia murtad dan mengakui kemurtadanya".
Ditanya lagi, "dengan alasan apa kalian menganggapnya murtad?"
Dia jawab, "Karena dia mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr".

Lalu saya bertanya, "Hai Abu Ali, apakah mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr amalan  kemurtadan?.... Abu Saad mengambil bai'at dari manusia untuk berjihad,... bukankah ini ketaatan, lalu kalian anggap murtad ?!".

Dia menjawab "iya !...karena dia mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr".
(Abu Faros melanjutkan perkataanya) Ini adalah pengkafiran bukan dengan sebab maksiat, bukan pula dosa besar, bukan pula karena dosa-dosa, tapi ini pengkafiran karena melakukan ketaatan (kepada ALLAH) !.

Dan perkataan ini diucapkan di hadapan Abu Ubaidah tunis ,Abul Hasan Taftanas dan saya.
Saya bersumpah atas nama ALLAH tentang hal itu, dan saya siap mempersaksikannya dihadapan ALLAH dan dihadapan manusia semua dan semua yang saya sebutkan, secara khusus Abu Khalid rahimahullah. Dan Abu Saad Alhadhrami bahwa Abu Saad dibunuh disebabkan mengambil bai'at dari Jaisyul-Hurr.

Saya bersumpah atas hal itu, saya tegaskan dan bersumpah atas nama ALLAH Yang Maha Agung, bahwa sungguh mereka mengatakan hal ini dan saya mendengarkan perkataan langsung dari Abu Khalid, juga ucapan Abu Ali Al-anbari, semuanya saya mendengarnya langsung bukan menukil perkataan orang lain dan saya bersumpah atas nama ALLAH Yang Maha Agung tentang hal ini !.

Sholawat dan salam semoga terlimpah atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan juga para shahabatnya.

(Selesai sampai disini kesaksian Syekh Abu Faros Hafizhahullah).

  • Petikan pesan audio syekh Abu Abdullah Asy-syami Hafizhahullah : “Pengkafiran (yang dilakukan isis) bukan disebabkan kabair atau dosa. Jika khawarij periode awal mengkafirkan dengan sebab dosa besar maka jamaah daulah (ISIS) hari ini mengkafirkan bukan dengan sebab dosa besar, bahkan bukan dengan yang termasuk dosa sama sekali dari  perkara mubah bahkan perkara taat”
  • beliau juga berkata : “dan diantara bentuk pengkafiran mereka terhadap amal ketaatan adalah: pengkafiran mereka terhadap Abu Saad Alhadhrami rahimahullah tatkala wakilnya Albaghdadi ditanya tentang sebab murtadnya Abu Saad Alhadhrami, dia menjawab, "karena dia mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr". lalu apakah mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr itu dikatagorikan murtad? . Adakah ghuluw yang lebih ektrim melebihi ini ?.
***
Jihad diatas hujjah -  Yayasan media Al-Basira - Jangan lupakan kami dalam doa kalian. twitter : @Albasira_jn     -      19 maret 2014
 
Video dengan Subtitle Indonesia & biografi ringkas.

http://www.youtube.com/watch?v=p8yki9oHTxU
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar