Terkait dengan Jawaban Syaikh Abu Abdullah Asy-Syami (Anggota dewan syariah Jabhah Nushrah) terhadap pesan Audio
Abu Muhammad Al-Adnani (yang diantara isinya mengajak Abu Abdullah
untuk Mubahalah), maka Yayasan Media Al-Basira milik Jabhah Nushrah
menerbitkan beberapa kesaksian dari para ulama dan senior Jabhah Nushrah
yang akan diterbitkan secara bertahap untuk menguatkan apa yang
disampaikan oleh Abu Abdullah Asy-Syami hafizhahullah sebelum habisnya
tenggat waktu untuk Mubahalah.
**************
KESAKSIAN-KESAKSIAN SEBELUM HABISNYA TENGGAT
WAKTU MUBAHALAH
KESAKSIAN SYAIKH ABU FAROS AS-SURIY -SEMOGA ALLAH MENJAGANYA-.
- Lahir tahun 1369 H/ 1950 M di Rif(perkampungan) Damaskus.
- Sekolah di akademi militer, lulus dengan pangkat letnan dua tahun 1970
- Dibebaskan pasca peristiwa konfrontasi tahun 1979 dengan sebab arah perjuangannya yang Islami .
- Menjadi pelatih militer kelompok jihad Thali’ah (suriah) antara tahun 1977 – 1980
- Turut melakukan beberapa operasi jihad melawan rezim Nushairiyah tahun 1979 -1980.
- Hijrah ke Yordania pada bulan desember 1980.
- Hijrah ke Afghanistan tahun 1981 dan memberikan pelatihan dan sejumlah daurah kepada orang-orang afghan dan arab yang datang untuk berjihad disana.
- Bertemu dengan Syaikh Abdullah Azzam dan Syaikh Usamah bin Ladin –semoga ALLAH menerimanya-, tahun 1983, dan selanjutnya melatih para mujahidin dan juga melatih pada dauroh-dauroh khusus kepada mujahidin dari India, Indonesia, Burma, Iran, untuk memulai jihad di negeri-negeri masing-masing.
- Ikut serta dalam amaliyah penaklukan Jalalabad dan Khuts.
- Selalu bergabung dalam komisi perundingan yang mendamaikan diantara faksi-faksi jihad di Afghan yang bertikai, atau diantara faksi-faksi mujahidin arab yang berjihad.
- Beliau adalah utusan Syaikh Usamah Rahimahullah untuk mengkonsentrasikan kekuatan orang-orang Pakistan untuk berjihad, maka beliau bertemu dengan sekelompok amir jamaah-jamaah jihad di Pakistan, diantaranya : Sami’iul Haq. Amir Jamaah Haqqaniyah yang daripadanya lahir mayoritas ulama-ulama Afghanistan dan khususnya Thaliban.
- Meyakinkan jamaah-jamaah Ahlul-Hadits untuk membentuk kekuatan jihad kemudian bertemu dengan sejumlah pucuk pimpinan mereka saat itu, satu kelompok diantara mereka merasa puas dengan membentuk kelompok baru yang bernama Jamaah Dakwah dan membentuk kekuatan Lasykar Thayyibah yang mendapatkan pelatihan dibawah bimbingan beliau langsung dan pendanaan dari Syekh Usamah Rahimahullah, dengan dipimpin oleh komandan Zakiyurrahman. Kelompok ini memiliki pengaruh yang besar bagi jihad kasymir.
- Beliau dan Syaikh Abu Ibrahim Al-Iraqi membentuk dewan kerjasaman militer bersama Hikmatiyar dan faksi-faksi lainnya untuk menaklukan Kabul.
- Beliau dan Syaikh Abu Ibrahim Al-iraqi menjadi pembimbing dalam pembentukan unit reaksi cepat di faksi Hikmatiyar.
- Beliau bersama Abu Ubaidah Al-Pansyiri dan Syekh Abu Hafsh Al-Mishri – semoga ALLAH menerima keduanya- membentuk dewan militer di ma-sadah.
- Bertemu dengan dengan Syaikh Abu Mush’ab Az-Zarqawi dan melakukan kerjasama operasi di bumi Syam.
- Di tengah invasi amerika atas Afghanistan beliu melakukan operasi penyelamatan keluarga mujahidin di Pakistan.
- Hijrah ke yaman pada tahun 2002, dan menetap di sana sampai kembali ke bumi Syam pada tahun 2013, pasca terjadinya perselisihan antara jamaah daulah dan Jabhah Nushrah, di mana beliau turut membantu penyelesaian konflik antara jamah daulah dan Jabhah Nushrah namun menemui penolakan dari pihak daulah.
- Bergabung dengan Jabhah Nushrah yang merupakan representasi tandzim al-Qaidah di bumi syam.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Yayasan media AL-BASHIRAH
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)
ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan
hujjah yang nyata. Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik". (QS. Yusuf :108)
Yayasan Media Al-Bashirah
mempersembahkan :
Kesaksian-kesaksian sebelum
berakhirnya tenggang waktu untuk Mubahalah - Kesaksian Abu Faros As-suri
hafizhahullah
Poin-poin penting kesaksian yang
beliau sampaikan :
- Ancaman Jamaah daulah (ISIS) untuk membunuh Abu Khalid As-suri
- Pengkafiran Jamaah Daulah terhadap kaum muslimin dengan ketaatan dan sesuatu yang bukan dosa.
Alhamdulillah, Sholawat & Salam
semoga terlimpah kepada sayyidul mursalin, keluarga & para shahabatnya,
Amma ba'du :
Tidak terbesit dalam pikiranku
sebelumnya untuk berbicara tentang Jamaah daulah (ISIS) dan tindakan yang
mereka lakukan berupa kejahatan-kejahatannya terhadap hak ummat islam bahkan
dinul Islam itu sendiri.
Tetapi karena perkataan Al-Adnani
terhadap pernyataan Abu Abdullah Asy-syami bahwa Abu Abdullah dusta, bohong dan
tantangan Al-Adnani untuk Mubahalah
Didalamnya terhadap banyak perkara
besar yang perlu dijelaskan dan saya akan mengkiritisi 2 poin saja.
Yang pertama : masalah ancaman kepada
Abu Khalid As-Suri
Yang kedua: Jamaah daulah (ISIS)
mengkafirkan dalam perkara ketaataan (kepada ALLAH).
Adapun tentang mengkafirkan Abu Khalid, maka
di tempat ini saya bertemu dengan Abu Khalid rahimahullah beberapa jam sebelum
wafatnya. Ia berkata, "mereka telah mencantumkan namaku dalam black-list,
dan mereka bermaksud untuk membunuhku". maka akupun tersenyum dan aku
katakan, "Ajal ditangan Allah Azza wa Jalla". ia malah berkata,
"engkau juga waspadalah, sebab engkau juga ditarget".
Saya tidak berkomentar banyak tentang
hal itu dan kami tidak dipusingkan dengannya, saya katakan bahwa urusan
ditangan Allah. akan tetapi sikap cuekku tidak menyenangkannya dan ia terus
menasihatkan agar aku selalu waspada. ia berkata “kita ini dijadikan target dan
masuk dalam daftar teratas”.
Saya katakan, “Tawakal kepada Allah
dan jagalah dirimu "
Ia berkata, "Telah datang
kepadaku ancaman mereka berulang kali...ini bukan sekedar prasangka tetapi
benar-benar telah sampai kepadaku ancaman mereka memperingatkanku dalam perkara
ini".;
Dan dihari kedua, setelah beberapa
saat saya mendapatkan berita kesyahidannya
Adapun poin kedua : Yaitu mereka
mengkafirkan dalam hal ketaatan (kepada ALLAH –pent).
Sejak terjadinya pertikaian dengan
faksi-faksi jihad lain melawan mereka sejak hari pertama. Kami
mengupayakan adanya perdamaian atas arahan Syekh Abu Muhammad Jaulani untuk
menyelesaikan konflik dan mencoba mendamaikan diantara faksi-faksi jihad.
Kami jelaskan kepada pihak daulah
bahwa kita sedang mengupayakan perjanjian damai dan menyelesaikan permasalahan pada
pertemuan pertama Abu Ali Al-anbari (ISIS) berkata, "apa yang kalian
inginkan?".
Kami katakan, "kami mengusulkan 3
poin yang merupakan 1 kesatuan yang tak terpisah satu sama lain".
Pertama : penghentian baku tembak.
Kedua : pertukaran tawanan...
Ketiga : mengadakan peradilan syar'i
yang memutuskan semua perkara pertikaian.
Namun dia menolak hal ini.
Pembicaraan ini disaksikan oleh komisi
yang terdiri dari 4 orang dari Jabhah Nushrah, mereka adalah Abu Hasan taf
tanaz, saya hamba Al-faqir, Abu Hammam Asy-syami, dan Abu Ubaidah At-tunisi
penanggung jawab urusan syariah di bidang militer, demikian juga hadir Abu
Abdullah dari katibah Al-Faruq dan akh
Mansur dari jundul aqsha serta Syekh
Al-Muhaisini. Dengan kehadiran mereka semua.
Kemudian Abu Ali Al-anbari mencela
kami dan berkata bagaimana kami ini menjadi juru damai antara daulah dengan
murtadin, kami katakan bahwa kami tidak menganggap mereka murtad.
Dia berkara, "Inilah perbedaan
kami dengan kalian".
Dia tetap bersikukuh bahwa kita tidak
boleh menjadi juru damai antara kita dengan "murtadin"..
Setelah perdebatan yang panjang
seputar masalah ini dia berkata, "berikan aku waktu untuk bermusyarah
dulu". Lalu dia pergi selama 1,5 jam kemudian kembali. Dia berkata,
"kami akan sampaikan pendapat kami besok pagi".
Pada hari kedua kami menemuinya dipagi
hari mereka saat itu mengumumkan bahwa mereka telah mengeksekusi Abu Saad
Al-hadhrami, amir Jabhah Nushrah wilayah Raqqah.
Dan kami tidak membuka kasus ini
(pembunuhan Abu Saad) hingga kami dapat
melanjutkan upaya perundingan damai Lalu mereka meminta anggota Jabhah Nushrah
menemui mereka secara khusus ditempat terpisah.
Lalu kami keluar menuju kamar kedua,
lalu mereka berkata, "apa yang kalian buat?"
kami menjawab, "tentang
apa?".
Mereka berkata, "kalian tidak
faham apa yang kalian kerjakan?"
Kami katakan, "Tentang apa itu,
terangkan!"
Mereka berkata, "Mengapa kalian
mengibarkan bendera kalian di markaz Dier-izzah?"
Kami katakan bahwa kami mengibarkan
bendera kami di markaz Dier-izzah agar menjaga tawanan kalian sebab pasukan
Jaisyul-hur menyerang tempat itu, dan mereka hampir menawan siapa saja yang
berada disitu atau membunuhnya, sehingga datanglah penanggung jawab askari
wilayah kemudian ia melarang pasukan Jaisyul hur menyerang tempat itu hingga
ikhwan kami menyerahkan personal kalian kepada kalian dalam keadaan mulia dan
terhormat.
Mereka menyanggah, "kami tidak
mau.... kami tidak butuh mediasi kalian walau mereka mati semua !......dan
tidak boleh mengibarkan bendera kalian di markaz kami !".
Kami katakan, "Apakah hanya
karena bendera manusia dibiarkan mati?,... mereka adalah saudara kalian!...kalian
korbankan manusia mati hanya untuk mengibarkan bendera?!.....kalau mau
kibarkan, sekarang ini !... biarkan mereka selamat”.
Saya katakan, "Masalah seperti
ini diperlukan hikmah" .
Mereka jawab, "Kami tak peduli,
kami yang melenyapkan mereka atau mereka (Jaisyul-hur) yang melenyapkan!".
Saya katakan, "Wahai syeikh,
masalah ini diperlukan sifat hikmah dan bijaksana...saya tanya kepadamu,
"Apakah merupakan sikap bijaksana mengumumkan pembunuhan Abu Saad
Alhadhrami amir Jabhah Nushrah di Raqqah?".
Dia menjawab, Kami tidak peduli... itu
tidak penting bagi kami !".
Saya katakan, "Penting atau tidak
penting saya tanya "apakah itu sikap bijaksana dan benarkah ditinjau dari kajian
siyasah syar'iyah mengumumkan pembunuhannya?"
Dia menjawab , "itu tidak penting
bagi kami !".
Lalu Abu ubaidah tunis inisiatif
bertanya, "mengapa kalian membunuhnya?"
Dia jawab, "karena dia murtad dan
mengakui kemurtadanya".
Ditanya lagi, "dengan alasan apa
kalian menganggapnya murtad?"
Dia jawab, "Karena dia mengambil
bai'at dari Jaisyul-hurr".
Lalu saya bertanya, "Hai Abu Ali,
apakah mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr amalan kemurtadan?.... Abu Saad mengambil bai'at
dari manusia untuk berjihad,... bukankah ini ketaatan, lalu kalian anggap
murtad ?!".
Dia menjawab "iya !...karena dia
mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr".
(Abu Faros melanjutkan perkataanya) Ini
adalah pengkafiran bukan dengan sebab maksiat, bukan pula dosa besar, bukan pula
karena dosa-dosa, tapi ini pengkafiran karena melakukan ketaatan (kepada ALLAH)
!.
Dan perkataan ini diucapkan di hadapan
Abu Ubaidah tunis ,Abul Hasan Taftanas dan saya.
Saya bersumpah atas nama ALLAH tentang
hal itu, dan saya siap mempersaksikannya dihadapan ALLAH dan dihadapan manusia
semua dan semua yang saya sebutkan, secara khusus Abu Khalid rahimahullah. Dan
Abu Saad Alhadhrami bahwa Abu Saad dibunuh disebabkan mengambil bai'at dari
Jaisyul-Hurr.
Saya bersumpah atas hal itu, saya
tegaskan dan bersumpah atas nama ALLAH Yang Maha Agung, bahwa sungguh mereka
mengatakan hal ini dan saya mendengarkan perkataan langsung dari Abu Khalid, juga
ucapan Abu Ali Al-anbari, semuanya saya mendengarnya langsung bukan menukil
perkataan orang lain dan saya bersumpah atas nama ALLAH Yang Maha Agung tentang
hal ini !.
Sholawat dan salam semoga terlimpah
atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan juga para shahabatnya.
(Selesai sampai disini kesaksian Syekh
Abu Faros Hafizhahullah).
- Petikan pesan audio syekh Abu Abdullah Asy-syami Hafizhahullah : “Pengkafiran (yang dilakukan isis) bukan disebabkan kabair atau dosa. Jika khawarij periode awal mengkafirkan dengan sebab dosa besar maka jamaah daulah (ISIS) hari ini mengkafirkan bukan dengan sebab dosa besar, bahkan bukan dengan yang termasuk dosa sama sekali dari perkara mubah bahkan perkara taat”
- beliau juga berkata : “dan diantara bentuk pengkafiran mereka terhadap amal ketaatan adalah: pengkafiran mereka terhadap Abu Saad Alhadhrami rahimahullah tatkala wakilnya Albaghdadi ditanya tentang sebab murtadnya Abu Saad Alhadhrami, dia menjawab, "karena dia mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr". lalu apakah mengambil bai'at dari Jaisyul-hurr itu dikatagorikan murtad? . Adakah ghuluw yang lebih ektrim melebihi ini ?.
***
Jihad diatas hujjah - Yayasan media Al-Basira - Jangan lupakan kami
dalam doa kalian. twitter : @Albasira_jn
- 19 maret 2014Video dengan Subtitle Indonesia & biografi ringkas.
http://www.youtube.com/watch?v=p8yki9oHTxU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar