Selasa, 11 Maret 2014

Poin Penting Penjelasan Posisi Al-Qaedah, ISIS, dan Jabhah Nushrah



Syaikh Abu Abdullah Asy-Syami Hafizhahullah merupakan salah seorang anggota Dewan Syuro Jabhah Nushrah, dan anggota komisi Syari'ah Al-Qaidah wilayah Syam.

Beliau melalui pesan audionya sepanjang 75 menit membeberkan secara detail tentang konflik intern mujahidin suriah dan secara khusus menyoroti ISIS dan mengungkap seluk-beluknya. 

Sebelum hadir terjemahan lengkap pesan beliau tersebut (insya ALLAH), berikut kami terbitkan petikan poin-poin yang mengupas masalah keterkaitan antara Al-Qaeda , ISIS dan Jabhah Nushrah,  beliau berkata :


  • Kami menyeru prajurit kami di Halab (Aleppo); Idhlib; Hamah dan Latakia untuk segera memberikan bantuan bagi saudara-saudara mereka di suriah bagian timur dan memberikan dukungan  untuk mereka guna menolak permusuhan “daulah” di sana.
  • Terdapat perbedaan yang mencolok antara manhaj “Daulah (ISIS)” dengan “Al-Qaedah”, dan kami nyatakan bahwa Abu Mush’ab Az-Zarkowi berlepas diri dari fikrah ISIS.
  • Perselisihan antara Jabhah Nushrah dengan ISIS bukan hanya terjadi  baru baru ini setelah pengumuman berdirinya ISIS. Tetapi, hal itu sudah terjadi sejak 9 bulan sebelumnya, disaat “Daulah” mencoba memindahkan kesalahan mereka (di irak-pent) ke Syam.
  • Kesepakatan yang pernah dibuat antara Jabhah Nushrah dan Jamaah Daulah adalah menghindari sejauh jauhnya  pengalaman pahit di Irak. Perkataan Al-Baghdadi kepada Jaulani : “Memindahkan realita irak ke Syam dikatagorikan sebagai tindakan bunuh diri”.
  • Tujuan sebenarnya dari pengumuman berdirinya ISIS  adalah untuk memutus hubungan langsung  antara Jabhah Nushrah dengan jajaran Al-Qaedah Pusat di Khurasan, dan hal itu pernah dinyatakan sendiri oleh Al-Baghdadi.
  • Sebelum ini kami pernah bertanya kepada Al-Baghdadi  “Apakah hubungan secara langsung pihak Jabhah Nushrah dengan jajaran Al-Qaedah pusat dan Syekh Aiman Azh-Zhawahiri itu dikategorikan sebagai keluar menentang kalian?”, ia menjawab “tidak dikategorikan menentang”.
  • Jamaah Daulah tidak menerima keputusan Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri dan penyelelesaian yang beliau  putuskan, tetapi jamaah "Daulah" justru melanjutkan permusuhannya dan strategi politiknya yang salah, itulah yang menjadikan kancah  Syam terseret pada keterperosokan.
  • Jamaah Daulah menggunakan kadzib (kedustaan); tadlis (manipulasi) ; dan talbis (pemutar balikan fakta) sebagai upaya mencari  dalih pembenar  manhaj yang di anutnya  dan bentuk pengokohan daulah yang mereka klaim dengan segala cara yang bisa ditempuhnya.
  • Ungkapan mereka (ISIS- pent) yaitu Al-Baghdadi menandaskan kepada kami  bahwa pada lehernya terikat bai’at kepada Syekh Usamah (bin Ladin- pent) lalu kemudian ia (Al-Baghdadi –pent) memperbaharui baiat itu kepada Syekh Aiman Azh-Zhawahiri, dan atas dasar  inilah Jaulani dan prajuritnya berbaiat kepada Al-Baghdadi.
  • Disaat awal-awal ujian ini terjadi, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri mengirimkan suratnya yang pertama untuk membekukan semua keputusan yang di ambil daulah dan di kembalikan pada sedia kala seperti awalnya (Daulah irak di Irak tanpa penambahan penyatuan dengan syam-pent) , disaat itu mereka (Daulah –pent) justru melanjutkan sikap baghi (melampaui batas) mereka.
  • Disaat terbitnya keputusan yang pamungkas dari Syekh Aiman Azh-Zhawahiri, Jamaah Daulah menyepelekannya untuk kedua kalinya dan mengeluarkan pernyataan intern yang meniadakan sampainya surat tersebut dan mendustkannya.
  • Saya (Syekh Abu Abdullah Asy-Syami) katakan: “Saya berlepas diri kepada الله  dari fikrah yang dimiliki oleh Jamaah Daulah dan sikap ghuluwnya,  dan kami tidak sejalan dengan fikrah model ini, sikap ini bukan dari kami, dan kami bukan bagian darinya.
  • Untuk melegalkan ketiadak ketundukan mereka terhadap keputusan Syekh Aiman Azh-Zhawahiri , Jamaah Daulah membuat “serangan” kepada Al-Qaedah didalam majlis-majlis mereka sebagaimana yang disebutkan oleh jubir resmi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar